WAKTU

Minggu, 03 November 2013

arti sebuah nama (ahmad febriansyah)

Angin-angin berhembus dengan dasyatnya
Menghampiri aku dikala termangu
Akan kekuasaan sang pecipta
Deburan ombak yang menghantam menguraikan kisah
Fatamorgana membuat panca indraku terpaku sesaat
Engkaukah menunjukkan kebesaran-mu
Betapa besar keagungan tuhan yang terhampar
Rahmatnya tak terbatas oleh sebuah samudra
Ingin aku mengenalnya dalam deru angan ku
Akankah aku mampu menjadi hambamu yang mau mensyukuri
Nikmat-nikmat engkau yang tlah ku kecap ya Rob
Sangsurya yang menghangatkan alam dikala pagi menjelang
Yang menunjukkan bahwa bahwa engkau ada
Adamu tak terlihat,tak dapat ku lukiskan tapi
Hanya dapat aku yakini dan kurasakan dalam detak jantungku

 By: Ahmad febriansyah

Rabu, 30 Oktober 2013

sumpah pemuda katanya?


SUMPAH PEMUDA KATANYA ?
Dua puluh delapan oktober tepat delapan puluh lima tahun
Kau lahir di bumi pertiwiku
Delapan puluh lima tahun kau adalah saksi bisu
Dalam sejarah bangsaku
Apa kau hanya sebuah kata-kata yang terlontar sepontan
Takbermakna dari mulut-mulut anak bangsa
Namamu adalah sumpah pemuda
Dua puluh delapan oktober itu adalah
Tanggal dan bulan kau dilahirkan di bumi pertiwi
Tak banyak pemuda-pemudi yang mengerti akan hari ini
Sejarah apa yang tlah terukir di negaraku
Ironinya kami setiap tahun selalu memperingati mu
Tanpa tau apa dibalik makna nama sumpah pemuda
            By : Ahmad Febriansyah

Minggu, 13 Oktober 2013

wanita = narkotika

WANITA = NARKOTIKA
Adinda,paras tubuhmu laksana heroin yang menggoda setiap jiwa pemuda bangsa
Dalam fatamorgananya kau bilang ayok abang aku telah siap kau hisab
Senyummu ibarat secawan anggur yg memabukkan kepada setiap orang yang meneguknya,dan bahasa matamu menawarkan kedamaian kepada siapa saja yang menatapnya.jika jiwa ini telah menghisabmu maka kau taburkan dalam ladang hatiku segenggam candu,kau siramu lading candu-candu itu dengan kata-kata manismu
Yang membuahkan sebuah zat adiktif dalam jiwa-jiwaku
Saat kumulai sadar dan ingin meninggalkanmu ternyata
Jiwa ini telah rapuh oleh sebuah pendustaan atas nama cinta



wanita = narkotika

WANITA = NARKOTIKA
Adinda,paras tubuhmu laksana heroin yang menggoda setiap jiwa pemuda bangsa
Dalam fatamorgananya kau bilang ayok abang aku telah siap kau hisab
Senyummu ibarat secawan anggur yg memabukkan kepada setiap orang yang meneguknya,dan bahasa matamu menawarkan kedamaian kepada siapa saja yang menatapnya.jika jiwa ini telah menghisabmu maka kau taburkan dalam ladang hatiku segenggam candu,kau siramu lading candu-candu itu dengan kata-kata manismu
Yang membuahkan sebuah zat adiktif dalam jiwa-jiwaku
Saat kumulai sadar dan ingin meninggalkanmu ternyata
Jiwa ini telah rapuh oleh sebuah pendustaan atas nama cinta



Senin, 03 Juni 2013

macam-macam pidato

Pada haketnya pengertian diskusi adalah sebuah interaksi komuikasi antara dua orang atau lebih/kelompok.

 Simposium Pengertian Pidato pendek yang disampaikan di depan pemimpin atau audiens,dan menampilkan beberapa pembicara,dengan mengungkapkan aspek-aspek yang berbeda dengan tema yang sama. Langkah-langkah Tujuan Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat. 2. Mengadakan kesepakatan 3.Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah 4.Belajar dari orang lain dari banyak hal 5.Menilai pendapat orang lain 6.Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya Tugas moderator Mengawal danMengawasi jalannya diskusi yang menjadi tanggung jawabnya agar berjalan sesuaidengan topiknya. Tugas audiens 1.Memenuhi aturan main diskusi 2.Memahami dan menguasai materi diskusi 3.Aktif mengembangkan buah pikiran 4.Menghargai pendapat orang lain 5.Menghindari fifat emosional 6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit 7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran 8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka. 9.Aktif dari awal hingga selesai 10. Tidak mengecewakan orang lain Kelemahan Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan. Kurang interaksi kelompok. Menekankan pokok pembicaraan. Agak terasa formal. kelebihan Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik. 

Brainstorming Pengertian Teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif yang sebanyak-banyaknya dari kelompok. Langkah-langkah Tujuan memahami suatu masalah, menemukan sebab, dan mencari jalan keluar serta pemecahannya. Belajar dari orang lain dari banyak hal. Menilai pendapat orang lain Tugas moderator Moderator harus dapat menciptakan ide atau topik baru agar diskusi menjadi lebih hidup dandinamis. memberi arahan kepada peserta. Tugas audiens 1.Memenuhi aturan main diskusi 2.Memahami dan menguasai materi diskusi 3.Aktif mengembangkan buah pikiran 4.Menghargai pendapat orang lain 5.Menghindari fifat emosional 6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit 7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran 8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka. 9.Aktif dari awal hingga selesai Kelebihan dalam melakukan riset, dan seorang lagi memiliki kelebihan dalam menyusun laporan kegiatan. Kekurangan pebelajar tidak terlatih menguasai dan menyelesaikan pekerjaan dalam lingkup yang lebih luas yang sebenarnya dituntut secara kompetitif manakala nanti sudah memasuki ... brainstorming. semacam cara pemecahan masalah dimana anggotamengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yangterpikirkan, tidak ada kritik Wordshop Pengertian Pertemuan para pakar untuk membahas masalah yang sesuai dengan bidangnya. Langkah-langkah Tujuan Menambah wawasan untukmeningkatkan,profesionalisme. memahami suatu masalah, menemukan sebab, dan mencari jalan keluar serta pemecahannya. Belajar dari orang lain dari banyak hal. Menilai pendapat orang lain Tugas moderator membuka jalannya presentasi, diskusi, mengendalikan jalannya diskusi, memberi arahan kepada peserta. Tugas audiens 1.Memenuhi aturan main diskusi 2.Memahami dan menguasai materi diskusi 3.Aktif mengembangkan buah pikiran 4.Menghargai pendapat orang lain 5.Menghindari fifat emosional 6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit 7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran 8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka. 9.Aktif dari awal hingga selesai 10. Tidak mengecewakan orang lain Kelebihan Memberikan peserta pengalaman dengan pertanyaan Memungkinkan peserta untuk mengevaluasi faktor apa yang berpengaruh dengan baik dan apa saja kendala nya yang dihadapi. Membantu peserta belajar baik secara sendiri maupun berkelompok. Memberikan pengalaman peserta dengan membentuk kembali sebuah gagasan. Mendorong berbagi pengalaman positif dan negatif peserta tentang hal yang dibahas Kelemahan Memerlukan persiapan yang relatif lama Memerlukan tenaga dan biaya yang besar Melibatkan banyak orang sehingga menyita waktu untuk melaksanakan pembelajaran Menimbulkan banyak pro dan kontra sehingga menimbulkan potensi konflik di antara pengamat dan pelaksana kebijaksanaan Talkshow Pengertian sebuah program televisi atau radio dimana seseorang ataupun group berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator. Langkah-langkah Menyiapkan tempat,menyiapkan materi, mengundang bintang tamu,menyiapkan hiburan,mengundang audiens, dan ditayangkan dalam,tv atau radio. Tujuan Membicarakan tema,dan mendengarkan sudut pandang tamu undangan(bintang tamu). Tugas moderator Memanggil dan memperkenalkan peserta dan tamu. Memberi pertanyaan pada tamu. 1. Mengerti aturan diskusi 2.Ssabar, rendah hati, dan menguasai pendapat setiap pembicara 3. Jujur, ramah dan tidak berat sebelah 4. Dapat menghidupkan suasana diskusi 5. Dalam memberikan tanggapan selalu bersifat obyektif Tugas audiens 1.Memenuhi aturan main diskusi 2.Memahami dan menguasai materi diskusi 3.Aktif mengembangkan buah pikiran 4.Menghargai pendapat orang lain 5.Menghindari fifat emosional 6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit 7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran 8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka. 9.Aktif dari awal hingga selesai 10. Tidak mengecewakan orang lain Kelebihan Seru,tidak membosankan, acara ini dapat menciptakan diskusi interaktif yang dilakukakn oleh setiap audiens beserta narasumber. Kelemahan menghadirkan tamu berkelompok yang ingin mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga, seorang tamu dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Panel Pengertian Diskusi yang dibacakan oleh panelis dan disaksikan oleh audiens dan dipimpin oleh moderator. Langkah-langkah Tujuan Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat. 2. Mengadakan kesepakatan 3.Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah 4.Belajar dari orang lain dari banyak hal 5.Menilai pendapat orang lain 6.Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya Tugas moderator membuka diskusi, membacakan riwayat kehidupan panelis, mempersilakan panelis untuk berbicara, mengatur dan memimpin jalannya diskusi, membacakan kesimpulan diskusi. Tugas audiens tim affirmatif dan oposisi yang termasuk panelis, mengajukan usul, pendapat, maupun komentar, Kelebihan Membangkitkan pikiran. Mengemukakan pandangan yang berbeda-beda. Mendorong ke analisis lebih lanjut Kelemahan Mudah tersesat bila moderator tidak terampil. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyak. Tidak memberi kesempatan peserta untuk berbicara. Cenderung menjadi serial pidato pendek. Membutuhkan persiapan yang cukup masak. Seminar Pengertian Bentuk pengajaran akademis(pemecahan secara ilmiah)baik di berikan di sebuah universitas,oleh organisasi atau perorangan. Langkah-langkah Bentuk panitia,tentukan topic dan tujuan,pemateri,tanggal pelaksana, Tujuan Mendapatkan suatu pengertian tentang perbedaan dan kesamaan pendapat. 2. Mengadakan kesepakatan 3.Memperoleh keputusan bersama mengenai suatu masalah 4.Belajar dari orang lain dari banyak hal 5.Menilai pendapat orang lain 6.Mengemukakan ide sendiri untuk diuji dan dinilai kebenarannya Tugas moderator merangkum umum inti presentasi penyaji yang telah di catat notulis. Memastikan supaya diskusi tidak melenceng dari topik yang bersangkutan. memberikan jalan tengah apabila terjadi konflik yang berkepanjangan Tugas audiens 1.Memenuhi aturan main diskusi 2.Memahami dan menguasai materi diskusi 3.Aktif mengembangkan buah pikiran 4.Menghargai pendapat orang lain 5.Menghindari fifat emosional 6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit 7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran 8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka. 9.Aktif dari awal hingga selesai 10. Tidak mengecewakan orang lain Kelebihan Membangkitkan pemikiran yang logis. Mendorong pada analisa menyeluruh. Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta. Kelemahan Membutuhkan banyak waktu. Memerlukan pimpinan yang terampil. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu. Sarasehan Pengertian Pertemuan untukmendengarkan para ahli,dalam memaparan pendapat dalam hal tertentu.. pertemuan yang dihadiri oleh sekelompokundangan tertentu untuk membicarakan suatu permasalahan dengancara yang tidak resmi dan suasana yang rileks Langkah-langkah Tujuan Memberikan peserta pengalaman dengan pertanyaan.Memungkinkan peserta untuk mengevaluasi faktor apa yang berpengaruh dengan baik dan apa saja kendala nya yang dihadapi. Membantu peserta belajar baik secara sendiri maupun berkelompok. Memberikan pengalaman peserta dengan membentuk kembali sebuah gagasan. Mendorong berbagi pengalaman positif dan negatif peserta tentang hal yang dibahas Tugas moderator 1. Mengerti aturan diskusi 2.Ssabar, rendah hati, dan menguasai pendapat setiap pembicara 3. Jujur, ramah dan tidak berat sebelah 4. Dapat menghidupkan suasana diskusi 5. Dalam memberikan tanggapan selalu bersifat obyektif Tugas audiens 1.Memenuhi aturan main diskusi 2.Memahami dan menguasai materi diskusi 3.Aktif mengembangkan buah pikiran 4.Menghargai pendapat orang lain 5.Menghindari fifat emosional 6.Berbicara dengan sopan dan jelas serta tidak berbelit-belit 7.Tidak takut dikritik dan berani melontarkan pikiran 8.Berani berpendapat dan berbicara dengan terbuka. 9.Aktif dari awal hingga selesai 10. Tidak mengecewakan orang lain Kelebihan Kelemahan

Rabu, 13 Februari 2013

pengertian metode tafsir

1. Pengertian metode tafsir Kata metode berasal dari bahasa yunani “methodos” yang berarti “cara atau jalan”. Di dalam bahasa Inggris kata ini ditulis “method” dan bangsa Arab menerjemahkannya dengan “thariqat dan manhaj”. Jadi dapat dikatakan metode adalah suatu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai pemahaman yang benar tentang apa yang dimaksudkan Allah di dalam ayat-ayat Al-qur’anyang di turunkan-Nya kepada nabi Muhammad saw. Metode tafsir merupakan kerangka atau kaedah yang digunakan dalam dalam menafsirkan ayat-ayat Al-qur’an, dan seni atau teknik ialah cara yang dipakai ketika menerapkan kaedah yang telah tertuang dalam metode. Dengan demikian satu metode yang sama dapat diterapkan dalam berbagai teknik penyampaian yang berbeda sesuai gaya dan latar belakang pengetahuan dan pengalaman masing-masing mufasir. Sedangkan metodologi tafsir ialah pembahasan ilmiah dan konseptual tentang metode-metode penafsiran Al-qur’an. 2. Metode maudlu’I Para ahli keislaman mengarahkan pandangan mereka kepada problem-problem baru dan berusaha untuk memberikan jawaban-jawabannya melalui petunjuk-petunjukAl-qur’an, sambil memperhatikan hasil-hasil pemikiran atau penemuan manusia, baik yang positif maupun yang negatif, sehingga bermunculanlah banyak karya ilmiah yang berbicara tentang satu topik tertentu menurut pandanan Al-qur’an. Namun karya-karya ilmiah tersebut disusun bukan sebagai pembahasan tafsir. Disini kemudian ulama tafsir kemudian mendapat inspirasi baru, dari bermunculan karya-karya ilmiah tafsir yang menetapkan satu topik tertentu, dengan jalan menghimpun seluruh atau sebagian ayat-ayat, dari beberapa surah, yang berbicara tentang topik tersebut, untuk kemudian dikaitkan satu dengan lainnya, sehingga pada akhirnya diambil kesimpulan menyeluruh tentang masalah tersebut manurut pandangan al-qur’an. Dalam menghimpun ayt-ayat yang ditafsirkannya secara maudlu’I (tematik) itu, Al-usaini tidak mencantumkan seluruh ayat dari seluruh surah, walaupun seringkali menyebutkan jumlah ayat-ayatnya dengan memberikan beberapa contoh, sebagaimana tidak juga dikemukakannya perincian ayat-ayat yang turun pada periode makkah sambil membedakannya dengan periode madinah, sehingga terasa bahwa apa yang ditempuhnya itu masih mengandung beberapa kelemahan. Dalam buku Al-bidayah fi Al-tafsir Al-Maudlu’I Langkah-langkah yang hendak ditempuh untuk menerapkan metode Maudlu’I , yaitu : a. menetapkan masalah yang akan dibahas (topik) b. mengimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah tersebut c. menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa turunnya, disertai pengetahuan tentang asbab al-nuzul-nya d. memahami korelasi ayat-ayat tersebut dalam surahnya masing-masing e. menyusun pembahasan dalam kerangka yang sempurna f. melengkapi pembahasan dengan hadits-hadits yang relevan dengan pokok penbahasan g. mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan denan jalan menghimpun ayat-ayatnya yang mempunyai pengertian yang sama, atau mengompromikan antara yang ‘am (umum) dan aynga khash (khusus), mutlak dan muqayyad (terikat), atau yang pada lahirnya bertentangan sehingga kesemuanya bertemu dalam satu muara, tanpa perbedaan atau pemaksaan. Dalam buku Membumikan Al-qur’an terdapat beberapa catatan dalam rangka pengembangan metode tafsir maudlu’I dan langkah-lagkah yang diusulkan di atas, antara lain: 1. penetapan masalah yang dibahas ini berarti, mufasir maudlu’I diharapkan agar terlebih dahulu mempelajari problem-problem masyarakat atau ganjalan-ganjalan pemikiran yang dirasakan sangat membutuhkan jawaban Al-qur’an, misalnya petunjuk Al-qur’an menyangkut kemiskinan, keterbelakangan, penyakit, dan sebagainya. Dengan demikiancorak dan metode penafsran seperti ini member jawaban terhadap problem masyarakat tertentu di lokasi tertentu dan tidak harus memberi jawaban terhadap mereka yang hidup sesudah generasinya atau yang tinggal di luar wilayahnya. 2. Menyusun runtutan ayat sesuai dengan masa runtutan Yaitu hanya dibutuhkan dalam upaya mengetahui perkembangan petunjuk Al-qur’an menyangkut persoalan yang dibahas, apalai bagi mereka ynag berpendapat ada nasikh dan mansukh dalam Al-qur’an. Bagi mereka yang bermaksud menguraikan satu kisah atau kejadian, maka runtutan yang dibutuhkan adalah runtutan kronologis peristiwa. 3. Walaupun metode ini tidak mengharuskan urian tentang pengertian kosakata, kesempurnaannya dapat dicapai apabila sejak dini sang mufasir berusaha memahami arti kosakata ayat dengan merujuk pada penggunaan Al-qur’an sendiri. Hal ini dapat dinilai sebagai pengambangan dari tafsir bi al-ma’tsur yang pada hakikatnya merupakan benih awal dar metode maudlu’i. 4. Perlu digaris bawahi bahwa walaupun dalam langkah-langkah tersebut tidak dikemukakan tentang sebab nuzul, tentunya hal ini tidak dapat diabaikan sebab nuzul mempunyai peranan yang sangat besar dalam memahami ayat-ayat Al-qur’an. Hanya saja hal ini tidak dicantumkan disana karena ia tidak harus dicantumkan dalam uraian, akan tetapi harus dipertimbangkan ketika memahami arti ayat-ayatnya masing-masing. Bahkan hubungan antara ayat yang biasanya dicantumkan dalam kitab-kitab tafsir yang menggunakan metode analisis, tidak pula harus dicantumkan dalam pembahasan, selama ia tdak mempengaruhi pengertian yang ditonjolkan. Dalam langkah-langkah yang dijelaskan di atas menempatkan penyusunan “pembahasan dalam satu kerangka yan sempurna” pada tahap yang kelima agar kerangka tersebut tersusun atas dasar bahan-bahan yang telah dieroleh dari langkah-langkah sebelumnya. Dari langkah-langkah tersebut lahrlah bentuk kedua dari metode maudlu’I : Bentuk pertama, ialah penafsiran menyangkut satu surah dalam Al-qur’an dengan menjelaskan tujuan-tujuannya secara umum dan khusus, serta hubungan-hubungan persoalan yang beraneka ragam dalam surat tersebut antara satu dan yang lainnya. Bentuk kedua, menghimpun ayat-ayat Al-qur’an yang membahas masalah tertentu dari berbagai surah Al-qur’an, kemudian menjelaskan pengertian menyeluruh ayat-ayat tersebut, sebagai jawaban terhadap masalah yang menjadi pokok pembahasannya. 3. Keistimewaan metode maudlu’i Beberapa keistimewaan dari metode maudlu’I, yaitu : a. Menghindari problem atau kelemahan metode lain yang digambarkan dalam uraian diatas b. Menafsirkan ayat dengan ayat atau dengan hadits nabi, satu cara terbaik dalam menafsirkan Al-qur’an c. Kesimpulan yang dihasilkan mudah dipahami. Hal ini karena ia membawa pembaca kepada petunujuk al-qur’an tanpa mengemukakan berbagai pembahasan terperinci dalam satu disiplin ilmu. Dengan metode ini juga dapat dibuktikan bahwa persoalan yang disentuh Al-qur’an bukan bersifat teoretis semata-mata dan atau tidak dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu ia dapat membawa kita pada pendapat Al-qur’an tentang berbaga problem hidup disertai dengan jawaban-jawabannya. Ia dapat memperjelas fungsi Al-qur’an sebagai kitab suci dan terakhir dapat membuktikan keistimewaan Al-qur’an. d. Metode ini memungkinkan seseorang untuk menolak anggapan adanya ayat-ayat yang bertentengan denan Al-qur’an. Ia sekaligus dapat dijadikan bukti bahwa ayat-ayat Al-qur’an sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. 4. Perbedaan metode maudlu’I dengan metode tahlili (analisis) Yang dimaksud dengan metode analisis adalah penjelasan tentang arti dan maksud ayat-ayat Al-qur’an dari sekian banyak seginya yang ditempuh oleh mufasir denagn menjelaskan ayat demi ayat sesuai urutannya dalam mush-haf melalui penafsiran kosakata, penjelasan sebab nuzul, munasabah, serta kandungan ayat-ayat tersebut sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufasir itu. Metode tersebut jelas berbeda dengan metode maudlu’I yang telah digambarkan langkah-langkahnya di atas. Perbedaan itu antara lain : a. Mufasir maudlu’I dalam penafsirannya tidak terikat dengan susunan ayat dalam mush-haf tetapi lebih terikat dalam urutan masa turunnya ayat atau kronologi kejadian, sedang mufasir analisis memperhatikan susunan sebagaimana tercantum dalam mush-haf. b. Mufasir maudlu’I tidak membahassegala segi permasalahan yang dikandung oleh satu ayat, tapi hanya yang berkaitan dengan pokok bahasan atau judul yang ditetapkannya. Sementara para mufasir analisis berusaha berbicara menyangkut segala sesuatu yang ditemukannya dalam setiap ayat. Dengan demikian mufasir maudlu’I dalam pembahasannya tidak mencantumkan arti kosakata, sebab nuzul, munasabah ayat dari segi sistematika perurutan, kecuali dalam batas-batas yang dibutuhkan oleh pokok bahasannya. Mufasir analisis berbuat sebaliknya. c. Mufasir maudlu’I berusaha untuk menuntaskan permasalahan-permasalahan yang menjadi pokok bahasannya. Mufasir analisis biasanya hanya mengemukakan penafsiran ayat secara berdiri sendiri, sehingga persoalan yang dibahas menjadi tidak tuntas karena ayat yang ditafsirkan seringkali ditemukan kaitannya dalam ayat lain pada bagian lain surah tersebut, atau dalam surah lain. 5. Perbedaan metode maudlu’I dengan metode komparasi Yang dimaksud dengan metode komparasi adalah membandingkan ayat-ayat Al-qur’an yang memiliki persamaan atau kemiripan redaksi, yang berbicara tentang masalah atau kasusu yang berbeda, dan yang memiliki redaksi yang berbeda bagi masalah atau kasusu yang sama. Termasuk dalam pembahasan metode ini adalah membandingkan denag hadits-hadits Nabi saw yang tampaknya bertentangan serta membandingkan pendapat-pendapat ulama tafsir menyangkut penafsiran ayat-ayat Al-qur’an. Dalam metode ini, khususnya yang membandingkan antara ayat dan ayat seperti dikemukakan diatas, sang mufasir biasanya hanya menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan perbedaan kandungan yang dimaksud oleh masing-masing ayat atau perbedaan kasus atau masalah itu sendiri seperti misalnyaperbedaan antara : ولا تقتلوا اولادكم من املاق نحن نرزقكم واياكم Dalam Surah Al-an’am ayat 151, dan ولا تقتلوا اولادكم جشيت املاق نحن نرزقكم واياكم Dalam Surah Al-isra’ ayat 31, atau perbedaan antara قال ما منعك الا تسجد ا& امرتك قال اناْ خير منه Dalam Surah Al-a’raf ayat 12, dan ما منعك ان تسجد لما خلقت بيدي Dalam Surah Shad ayat 75 Demikian juga antara Al-Anfal ayat 10 dan Ali Imran ayat 126. Mufasir yan menempuh metode ini tidak mengarahkan pandangannya kepada petunjuk-petunjuk yang dikandung oleh ayat-ayat yang dibandingkanny itu, kecuali dalam rangka penjelasan sebab-sebab perbedaan redaksional. Sementara dalam metode maudlu’I seorang mufasir, disamping menghimpun semua ayat yang erkaitan dengan masalah yan dibahas ia juga mencari persamaan-persamaan serta segala petunjuk yang dikandungnya selama berkaitan denagn pokok bahasan yang ditetapkan. Disini kita melihat bahwa jangkauan bahasan metode komparasi lebih sempit dari pada metode maudlu’I karena yang pertama hanya terbatas dalam perbedaan redaksi semata-mata. Membandingkan ayat dengan hadits yang kelihatannya bertentangan, dilakukan juga oleh ulama hadits khususnya dalam bidang yang dinamakan mukhtalif al-hadits. Dalam membandingkan berbagai pendapat ulama tafsir menyangkut ayat Al-qur’an, ada beberapa hal yan perlu mendapatkan sorotan , yaitu: 1. Kondisi social politik pada masa seorang mufasir hidup 2. Kecenderungannya dan latar belakang pendidikannya 3. Pendapat yang dikemukakannya-apakah pendapat pribadi atau pengembangan pendapat sebelumnya atau juga pengulangannya 4. Setelah menjelaskan hal-hal di atas pembanding melakukan analisis untuk mengemukakan penilaiannya tentang pendapat tersebut baik menguatkan atau melemahkan pendapat-pendapat mufasir yang diperbandingkannya. Perlu digaris bawahi beberapa masalah agar seorang yang bermaksud menempuh metode maudlu’I atau membaca penafsiran yang yang menempuh metode tersebut tidak terjerumus dalam kesalahan atau kesalahpahaman. Hal-hal tersebut ialah: a. Metode maudlu’I pada hakikatnya tidak atau belum mengemukakan seluruh kandunan ayat Al-qur’an yang ditafsirkannya itu. Harus diingat bahwa pwmbahasan yang diuraikan atau dikemukakan hanya menyangkut judul yang ditetapkan oleh mufasirnya, sehingga dengan demikian mufasirpun harus selalu mengingat hal ini agar tidak dipengaruhi oleh kandungan atau isyarat-isyarat yang ditemukannya dalam ayat-ayat tersebut yang tidak sejalan dengan pokok bahasannya. b. Mufasir yan menggunakan metode ini hendaknya memperhatikan dengan seksama urutan ayat-ayat dari segi masa turunnya, atau perincian khususnya. Karena kalau tidak ia dapat terjerumus kedalam kesalahan-kesalahan baik dibidang hokum maupun dalam perincian kasus atau peristiwa. c. Mufasir juga hendaknya memperhatikan benar seluruh ayat yang berkaitan dengan pokok bahasan yang telah diteyapkannya itu. Sebab kalau tidak pembahasan yang dikemukakannya tidak akan tuntas atau paling tidak jawaban Al-qur’an yang dikemukakan menjadi terbatas. Sumber ; M Quraish shihab dalam bukunya membumikan Al-qur’an Prof. Dr. Nashruddin Baidan dalam bukunya metode penafsiran Al-qur’an

Senin, 14 Januari 2013

membaca

Nama : Ahmad Febriansyah Kls : Bahasa dan Sastra Indonesia/B No :3 Mpm :2111000310035 Mata kuliah : Ketrampilan Membaca Dosen : Vanda Hardinata,S.pd,M.pd Jawaban Soal Ujian Tengah Semester 1. membaca dalah proses pengolahan bacaan secara kritis kreatif yang dilakukan dengan tujuan untuk mencaari pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu dan penelitian terhadap keadaan nilai fungsi dan dampak bacaan itu. 2. Tujuan membaca adalah : a. Memberi kesenangan dalam artian dengan membaca seseorang mendapatkan kebahagian atau kesenangan. b. Membantu memecahkan masalah dalam artian dengan membaca,seseorang bertujuan untuk memecahkan masalahnya,atau mencari penyelesaian sesuai dengan isi bacaan. c. Meningkatkan pengetahuan dalam artian dengan membaca secara otomatis ia akan mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan ,semakin ia banyak membudidayakan membaca,maka akan semakin banyak juga wawasan pengetahuan yang ia peroleh. d. Mendapatkan informasi dalam artian sipembaca ,membaca dengan tujuan untuk mencari informasi yang ia butuhkan 3. Membaca cepat adalah membaca yang dilakukan dengan dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biasanya dibaca kalimat demi kalimat dan paragaf,tetapi tidak membaca kata demi kata,dengan tujuan untuk memperoleh informasi,gagasan utama dan penjelasan dari suatu bacaan dalam waktu yang singkat. Membaca cermat adalah membaca yang dilakukan dengan membaca kata demi kata dalam sebuah paragraph,dengan tujuan untuk memperolehgagasan ,informasi dan penjelasan dari suatu bacaan tanpa melewatkan kata-demi kata yang ada dalam isi bacaan tersebut. 4. Jumblah kata per menit (KMP) jumblah kata/secon Artinya hitung berapa lama(menit)anda menyelesaikan membaca teks tersebut.Kemudian jumblah lama waktu itu (…..menit,…..detik) liat kedalam table kecepatan membaca anda ditingkat yang mana. Pandua KecepatanMembaca Baik :0-150kpm Rata-rata :150-300kpm Baik :300-500kpm Sangat baik :500-750kpm Luarbiasa :750-1000kpm 5. Setrategi untuk meningkatkan membaca: I. Memiliki kosakata yang luas adalah jika anda memiliki kosa kata yang terbatas ada cara yang dapat anda tempuh,dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum kalian ketahui artinya,setelah itu cari artinya dalam kamus.perbendaharaan kata sangat membantu dalam memahami suatu bacaan. II. Sikap tubuh adalah membaca cepat sangat memerlukan konsentrasi tinggi.pada saat membaca cepat seorang pembaca tidak jarang dalam posisi tegang.kondisi seperti ini justru menjadi penghambat,oleh karena itu saat membaca ambillah posisi santai saat membaca. III. Membaca sepintas lalu mempunyai maksud tujuan untuk mengatasi hal-hal yang mungkin terjadi. IV. Konsentrasi sangat dibutuh kan karena menghindarkan kalian dari hal-hal melamun yang tidak dibutuhkan. Jika anda kesulitandalam berkonsentrasi berate anda membaca dalam tingkat rendah. V. Resensi bertujuan agar pembaca mengingat kembali informasi yang barusaja kalian baca. VI. Menentukan tujuan membaca dengan menentukan tujuan membaca kalian dapat mengetahui bacaan yang kalian baca itu sesuai atau tidak dengan apa yang kalian butuhkan. VII. Motivasi bertujuan agar memotivasi pembaca dalam pemahaman bacaan. Jika kalian sudah memiliki motivasi yang jelas maka kalian akan lebih mudah untuk menyerap informasi yang ada dalam bacaan tersebut. 6. Topic adalah suatu unsure yang terpenting dalam teks. Topic merupakan suatu idea tau hal yang dibicarakan dan dikembangkan sehingga membentuk sebuah teks. Kalimat topic atau orang menyebutnya dengan dengan kalimat utama adalah kalimat yang berisi ide pokok paragraf.kalimat topik berguna untuk mengontrol ide-ide penjelas. Ide pokok adalah sekelompok kalimat yang tersusun dalam sebuah paragraph. 7. Bentuk-bentuk paragraf: a. Deskripsi adalah paragraph yang menggambar kan suatu objek (orang,tempat,keadaan) dengan kata-kata.gambaran yang disampaikan itu berdasarkan hasil pengamatan (melihat,meraba,mengecap,membau dan mendengarkan). b. Eksposisi adalah paragraph yang bertujuan untuk menerangkan pada pembacanya tentang suatu hal yang ia tulis. c. Argumentasi adalah paragraph yang isinya bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar menerima idea tau pernyataan yang ia kemukakan. d. Persuasi adalah paragraph yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan tindakan yang sesuai yang ia harapkan. e. Narasi adalah jenis paragraph yang berisi cerita.