WAKTU

Minggu, 24 Juni 2012

Gaya Sentrifugal


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar belakang
          Benda yang bergerak melingkar pasti memiliki gaya sentrifugal yang arahnya selalu mengarah keluar dari pusat, mengimbangi gaya sentripetal yang mengarah ke pusat. Gaya sentrifugal dapat berupa fungsi massa, kecepatan anguler dan juga jari-jari putaran. Oleh karena itu diadakan percobaan untuk mengukur gaya sentrifugal, agar lebih memahami tentang gaya sentrifugal ini.

1.2   Tujuan percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengukur gaya sentrifugal Fr sebagai fungsi massa (m), kecepatan anguler (w), dan jari-jari putaran (R).

1.3   Permasalahan
          Permasalahan yang mungkin timbul dalam percobaan ini terutama adalah menentukan letak sinar dengan tepat, mengingat sinar, tidak berhenti dan ruangan dalam keadaan gelap, maka sulit untuk menentukan dengan tepat.

1.4   Sistimatika laporan
          Laporan ini dimulai dengan abstrak, kemudian dilanjutkan dengan daftar isi, daftar gambar, daftar tabel, dan daftar grafik. Bab I berisi tentang pendahuluan, yaitu latar belakang, tujuan percobaan, permasalahan dan sistimatika laporan. Bab II adalah dasar teori, sedangkan Bab III adalah tentang peralatan dan cara kerja. Analisis data dan pembahasan diletakkan pada Bab III, sedangkan kesimpulan pada Bab IV. Terakhir adalah daftar pustaka dan kesimpulan.




BAB II

DASAR TEORI


Gerak melingkar adalah gerak benda yang memiliki lintasan lingkaran. Gerak melingkar dibagi menjadi dua, yaitu :
1.      Gerak melingkar beraturan ( GMB )
2.      Gerak melingkar berubah beraturan ( GMBB )
Gerak melingkar dengan waktu perulangan berubah
Pada gerak melingkar terdapat dua buah besaran :
1.         Kecepatan linier ( v ) dalam m / s
       Besar kecepatan ( laju ) linier adalah sebagai hasil bagi panjang lintasan linier yang ditempuh dengan selang waktu tempuhnya.
2.         Kecepatan sudut ( w ) dalam rad / s
Besar kecepatan sudut adalah sebagai hasil bagi sudut pusat yang ditempuh dengan selang waktu tempuhnya.

Hubungan antara T dengan f adalah :

          T = I / f

Dengan T dalam detik dan f dalam hertz
·        Periode ( T )     = selang waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk menempuh satu putaran
·        Frekuensi ( f )    = banyaknya putaran yang dapat dilakukan oleh suatu benda dalam selang waktu satu detik

Hubungan laju linier dengan kecepatan sudut

          Bila selang waktu untuk menempuh satu putaran sama dengan satu periode (T), maka berlaku :
          V  =   2    R
                         T
          w =   2
                   T
          V =   w . R
          dengan R = jari – jari lingkaran
            Pada benda yang bergerak melingkar beraturan, besar kecepatan adalah tetap, tetapi arahnya berrubah dari saat ke saat, yang berarti vektor kecepatan berubah atau ada percepatan.


 








                                                Gambar 1.1
Pada gerak melingkar dengan jari-jari R dari p ke p’, arah kecepatan di p dan p’ seperti pada gambar 1.1. Dari gambar tersebut terlihat adanya perubahan kecepatan
          D`V=`V’ –`V1 
Jika O kecil sekali maka tali busur PP’ dapat dianggap sama dengan busurnya, sehingga dapat ditulis :
          PP’ =   V . Dt
Dapat juga dilihat bahwa OPP’ sebangun dengan P’BA, yang berarti :
          DV  =   PP’ = V . Dt          atau,
           V         R        R 
          DV  =   V2 
           Dt   =   R  
Karena definisi kecepatan sesaat adalah :
          a   =  lim    DV
                   Dt®0   Dt
maka persamaan di atas menjadi :
          a   =  V2
                   R
Ini adalah percepatan yang ada setiap kali benda bergerak melingkar, dan biasa disebut sebagai percepatan normal atau radial, atau tepatnya sentripetal yang besarnya sama dengan sentrifugal. Karena radial menuju ke pusat lingkaran, sehingga dapat pula dituliskan :
          at  =  V2
                   R
Jika dinyatakan dalam besaran-besaran angular atau sudut, yaitu kecepatan sudut (w) dan percepatan sudut (a), maka hubungan antara besaran linier dan anguler:
          ds =  R . dq
Karena kecepatan linear :
                   v   =  ds  =  R  dq
                            dt            dt 
dan didefinisikan kecepatan sudut (w) :
                   w  =  lim    Dq   =  dq  rad/dtk
                            D®0   Dt        dt
maka :
                   V  =  w . R
sehingga didapat pula percepatan radialnya :
                   ar  =  (wR)2   =  w2 R
                              R              
Pada benda yang melingkar dipercepat, perubahan yang terjadi tidak hanya pada arah namun juga besar kecepatannya. Pada gambar 2.1, benda yang bergerak dengan lintasan lengkung vektor kecepatannya akan mengalami perubahan hingga timbul a = D V / D t ¹ 0. Benda bergerak melingkar dari titk 1 ke titik 2 mengalami perubahan kecepatan:

                   V  =  V2 – V1

sedangkan 
                   V  =  Vt + Vr.
dimana :       Vt = komponen kecepatan tangensial
                   Vr = komponen kecepatan normal atau radial




 







                           Gambar 2.1

sehingga percepatan tangensial :
                   at  =  d Vt  =  d Vt
                               t            dt
dan percepatan radial :
                   ar  =  lim  Vr  =  V2 
                            Dt®0  Dt       R  
Karena :
                   ar =  V2 / R, dan V = w R
maka :
                   ar  =  w2 R
Jika benda bermassa m, maka gaya radial/sentrifugalnya ;
          Fr =  m . ar  =  m  V2/R  =  m . w2 . R
Massa m digerakkan dengan kelajuan konstan V sehingga lintasannya melingkar, maka massa akan mengalami gaya sentrifugal Fr = m . V2 / R. Bila massa dengan bidang tidak terdapat gesekan maka tegangan tali adalah m . V2 / R. Dalam percobaan kecepatan sudut w diperoleh dengan jalan mengamati putaran untuk selang waktu tertentu.
Defleksi D diamati pada skala yang berjarak 2 m (mistar dengan cermin). Harga D akan berubah jika R, m dan dan w berubah. Defleksi ini disebabkan karena adanya gaya sentrifugal dimana relasi Fr dengan D dapat dinyatakan dalam bentuk grafik.


BAB III

PERALATAN DAN CARA KERJA

 
3.1   Peralatan    
Untuk percobaan ini dibutuhkan peralatan:
1.      Peralatan gaya sentrifugal 1 set.
2.      Lampu 1 buah
3.      Lensa kondensor
4.      Stop clock 1 buah
5.      Beban dan kawat 2 buah

3.2   Cara kerja
1.      Memastikan bahwa peralatan sudah tersusun dengan benar
2.      Memulai dengan kecepatan rendah dan mencari harganya dengan mencatat waktu untuk 10 putaran.
3.      Menimbang kawat dan beban yang digunakan
4.      Mengukur jari-jari putar R dan jarak cermin ke mistar r
5.      Mengamati posisi sinar pada mistar tanpa menggunakan beban, dan menentukan harga w1
6.      Menggunakan m1, jari-jari putar R1 dan w1 lalu mencatat simpangan D pada mistar. Ini dilakukan 5 kali.
7.      Melakukan hal yang sama untuk beban m2 



BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
 
4.1       Analisis data

Ralat pengukuran

Dari hasil pengukuran yang berulang, didapatkan besar gaya yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya ralat kebetulan.

Ralat t, pada percobaan tanpa beban


No.

t  (detik)
      _
t  -  t
    _
( t  -  t )2
1.
60.14
0.44
0.1936
2.
59.94
0.24
0.0576
3.
58.82
-0.88
0.7744
4.
59.83
0.13
0.0169
5.
59.77
0.07
0.0049
             _
             t =      59.7
                          _
              S  ( t  -  t ) 2     =   1.0474
                                          
                                                Tabel  1.1

Ralat mutlak:        
                                             _
                        å    (D F D F) 2        1/2
     D       =       
                              n ( n - 1)
                 
              =        1.0474       1/2
                             20                          
               
              =  0.2
Ralat nisbi:     I    =  D  /    t  x  100 %
                          =     0.2    x   100 %
                                59.7
                          = 0.34 %

Keseksamaan:  K  =  100 % - I                                   
                            =  100 % - 0.34 %
                        K  =   99.66 %
Ralat t pada percobaan dengan dengan beban 15 gr


No.

t  (detik)
                  _
 t  -  t
                 _
( t  -  t )2
1.
50.88
0.038
0.001444
2.
50.85
0.008
0.000064
3.
50.63
-0.212
0.044944
4.
51.07
0.228
0.051984
5.
50.78
-0.062
0.003844
             _
             t = 50.842
                          _
             S  ( t  -  t ) 2     =   0.10228
  
                                                Tabel  1.2


Ralat mutlak:      
                                         _
                          å    ( t  -  t ) 2           1/2
     D       =       
                              n ( n - 1)
                 
              =        0.10228    1/2
                            20                           
               
                                        1/2    
              =      0.005114
             
              =    0.07



 
Ralat nisbi:     I    =  D  /     x  100 %
                          =    0.07  x   100 %
                               50.842
                          =  0.14 %


Keseksamaan:  K  =  100 % - I                                  
                              =  100 % - 0.14 %
                         K  =  99.86 %

Ralat t pada percobaan dengan dengan beban 25 gr.


No.

t  (detik)
                  _
 t  -  t
                 _
( t  -  t )2
1.
51.25
0.3268
0.106798
2.
49.97
-0.9532
0.90859
3.
51.21
0.2868
0.082254
4.
51.006
0.0828
0.006856
5.
51.18
0.2568
0.065946
             _
             t =   50.9232
                          _
             S  ( t  -  t ) 2     =    1.170445
  
                                                Tabel  1.3


Ralat mutlak:      
                                         _
                          å    ( t  -  t ) 2           1/2
     D       =       
                              n ( n - 1)
                 
              =      1.170445   1/2
                            20                           
               
                                        1/2
              =      0.058522
             
              =    0.2


 
Ralat nisbi:     I    =  D  /     x  100 %
                          =     0.2    x   100 %
                             50.9232
                          =  0.39 %


Keseksamaan:  K  =  100 % - I                                  
                              =  100 % - 0.39 %
                         K  =  99.61 %

Besar Fr dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan :
   Fr  =  m . ar
Sedangkan ar diperoleh dari :
            ar  =  w2 . R
dimana
            w  =   2 p f                  
sehingga
            Fr =   m . w2 . R           

Ø      Fr untuk percobaan dengan beban 0,015 kg
    w  =   2 . p . 10/50,842
    Fr      =  0,015 . (1,235)2 . 0,12
        =   0,002746 N
        =   274,6 dyne

Ø      Fr untuk percobaan dengan beban 0,025 kg
    w  =   2 . p . 10/50,9232
    Fr      =  0,025 . (1,233)2 . 0,12
        =   0,002738 N
        =   273,8 dyne




 Dari data Fr dan D dapat dibuat grafik.

                                                 Grafik 1.1

4.2       Pembahasan
Pada percobaan untuk menentukan D didapatkan hasil yang (-), yang berarti bayangan sinar turun. Padahal seharusnya bayangan tersebut naik, karena tertarik beban sehingga cermin terangkat. Hal ini disebabkan karena pada saat melakukan percobaan terjadi kesalahan.
Pada percobaan ini pada saat pengukuran, putaran dihentikan, sehingga tidak ada gaya yang terjadi dan pantulan sinar turun. Seharusnya putaran tidak boleh berhenti, hingga gaya yang terjadi mengangkat beban dan menarik cermin sehingga sinar yang dipantulkan naik.
Hubungan antara Fr dengan w adalah Fr  =  m . ar, dimana ar = w2 . R sehingga Fr = m . w2 . R. Hubungan inilah yang kemudian digunakan untuk mencari besar Fr dalam percobaan ini.




           



BAB V

KESIMPULAN


Dari berbagai kegiatan yang kami lakukan dalam melaksanakan percobaan ini, kami dapat menyimpulkan beberapa masalah, antara lain:
·      Gaya sentrifugal merupakan bagian dari gerak melingkar
·      Gaya sentrifugal dipengaruhi oleh besar massa, kecepatan anguler dan jari – jari putaran
·      Gaya sentrifugal dapat dinyatakan dalam persamaan frekuensi atau dalam periode, apabila kecepatan angulernya dinyatakan dalam frekuensi atauu periode.
·      Besar gaya sentrifugal pada percobaan dengan beban 15 gr adalah 222,3 dyne
·      Besar gaya sentrifugal pada percobaan dengan beban 25 gr adalah 221,9 dyne




ABSTRAK


Banyak kejadian sehari-hari yang melibatkan perputaran benda yang berbentuk melingkar. Gerakan melingkar akan membangkitkan percepatan sentrifugal yang mengarah keluar dari pusat lintasan yang diimbangi gaya sentripetal yang mengarah ke pusat lintasan. Dari percepatan ini, yang dengan massa benda, kemudian menimbulkan gaya sentrifugal. Dalam percobaan ini kita mencoba menentukan gaya sentrifugal.
Gaya sentrifugal tidak terlepas dari penerapan hukum Newton dalam peristiwa dinamika, maka dengan praktikum ini gaya sentrifugal dapat diperjelas dalam pemahamannya.




DAFTAR ISI
    
1.      Abstrak         ............................................................................................       (   i   )
2.      Daftar isi              ......................................................................................       (   ii   )
3.      Daftar gambar            ................................................................................       (  iii   )
4.      Daftar tabel           .....................................................................................       (  iv   )
5.      BAB I  Pendahuluan              .....................................................................            1
       1.1  Latar belakang            ........................................................................            1
       1.2  Tujuan percobaan            ...................................................................            1
       1.3  Permasalahan             .........................................................................            1       1.4       Sistimatika laporan       ..................................................................                                              1
7.    BAB II  Dasar Teori               ...................................................................            2
8.    BAB III  Peralatan dan cara kerja         .....................................................            6
       3.1  Peralatan           .................................................................................            6
       3.2  Cara kerja           ...............................................................................            6
9.    BAB IV  Analisis data dan pembahasan           ...........................................            7
       4.1  Analisis data           ............................................................................            7
       4.2  Pembahasan           ............................................................................          11
10.  BAB V  Kesimpulan            ......................................................................          17
11.  Daftar Pustaka             ..............................................................................       (  v   )
12. Lampiran







DAFTAR GAMBAR

  
1.  Gambar gerak melingkar beraturan                                                                        
          Gambar 1.1         .........................................................................................        3
2.  Gambar gerak melingkar dipercepat                                                                      
          Gambar 1.1         .........................................................................................        4





 











DAFTAR TABEL


1.        Tabel ralat , pada percobaan tanpa beban
       Tabel 1.1     ..............................................................................................        7
2.        Tabel ralat t pada percobaan dengan dengan beban 15 gr

       Tabel 1.2     ..............................................................................................        8

3.        Tabel ralat t pada percobaan dengan dengan beban 25 gr

       Tabel 1.3     ..............................................................................................        9

 


















DAFTAR PUSTAKA


1.    Dosen - dosen Fisika, Fisika I, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 1998.

2.    Sears. Zemansky, Fisika Untuk Universitas 1, Yayasan Dana Buku Indonesia, Jakarta-New York, 1994.

3.    Dosen - dosen Fisika, Petunjuk Praktikum Fisika Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, 1998.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar