ABSTRAK
Pada dasarnya praktikum ini
bertujuan untuk menentukan panas yang ditimbulkan oleh arus listrik serta
membuktikan hukum Joule serta menentukan harga 1 Joule itu.
Praktikum ini dilaksanakan dengan
melakukan dua percobaan dengan dua rangkaian yang berbeda. Dari kedua rangkaian
ini diamati mana yang lebih menguntungkan. Dalam percobaan ini didapatkan
besarnya arus, beda potensial dan temperaturnya setiap 0,5 menit., kemudian
data ini di analisa untuk menentukan besarnya panas dan harga dari 1 Joule.
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrak 1
Daftar Isi 2
Daftar Gambar 3
Daftar Tabel 4
Daftar
Grafik 5
Bab I Pendahuluan 6
I.1 Latar Belakang 6
I.2 Maksud dan Tujuan 6
I.3 Permasalahan 6
I.4 Sistematika
Laporan 7
Bab II Dasar Teori 8
Bab III Peralatan dan Cara Kerja 10
III.1 Peralatan 10
III.2 Cara
Kerja 11
Bab IV Analisa Data dan Pembahasan 12
IV.1 Data Percobaan dan Analisa Data 12
IV.2 Pembahasan
20
Bab V Kesimpulan
dan Penutup 22
Daftar Pustaka 24
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar percobaan 1 (a) 10
2. Gambar percobaan 2 (b) 10
DAFTAR TABEL
1. Tabel rangkaian 1 12
2. Tabel rangkaian 2 13
DAFTAR GRAFIK
1. Grafik rangkaian 1 17
2. Grafik rangkaian 2 17
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang.
Kita
mengetahui bahwa arus listrik yang mengalir pada suatu rangkaianjuga
menghasilkan panas. Pada peralatan–peralatan yang menggunakan arus listrik
sebagai sumber energinya, apabila kita aktifkan dalam jangka waktu tertentu,
maka akan timbul panas pada bagian rangkaian listrik yang merupakan tempat /
pusat aktifitas arus listrik.
Hal
inilah yang melatar belakangi praktikum kami tentang panas yang ditimbulkan
oleh arus listrik. Kenyataan tersebut perlu dikaji lebih lanjut mengingat panas
yang ditimbulkan tergantung oleh beda potensial, arus listrik serta waktu yang
diperlukan.
I.2 Maksud dan Tujuan.
Praktikum
tentang panas yang ditimbulkan oleh arus listrik ini bertujuan untuk menentukan
panas yang ditimbulkan oleh arus listrik serta membuktikan hukum Joule dan
menentukan harga 1 Joule.
I.3 Permasalahan.
Permasalahan
yang akan dibahas dalam percobaan ini adalah menghitung harga H dengan
persamaan (2), yang sebelumnya
pengamatan terhadap nilai V, I, dan t dari waktu yang telah ditentukan
dituangkan dalam tabel, kemudian harga H yang didapat, digambarkan dalam bentuk
grafik, dengan T sebagai fungsi t selama arus mengalir dan ditarik suatu
kesimpulan terhadap grafik tersebut.
Permasalahan
yang lain yaitu menghitung Q1dan Q2 dengan persamaan (3) dan (4), kemudian
setelah didapat hasilnya dibandingkan dengan harga H yang telah dihitung. Lalu
menentukan Tara Kalor Mekanik dengan mengingat 1 J = 0,24 Kalori.
I.4 Sistematika Laporan.
Laporan
ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Pada BAB I (Pendahuluan), yang terdiri dari latar
belakang, maksud dan tujuan pelaksanaan praktikum, permasalahan yang akan
dibahas serta sistematika laporan.
Pada BAB II (Dasar Teori), yang terisi teori tentang
percobaan dan terdiri dari arus listrik, ampermeter dan voltmeter, kalorimeter,
konsep panas, azas Black dan hukum Joule.
Pada BAB III (Peralatan dan Cara Kerja), yang berisi
peralatan – peralatan yang digunakan dan cara mengadakan percobaan, bagian ini
didapat dari buku petunjuk praktikum.
Pada BAB IV (Analisa Perhitungan dan Pembahasan), yang
terdiri dari data percobaan, pembahasan dan analisa.
Kemudian BAB V
(Kesimpulan dan Saran).
BAB II
DASAR TEORI
Ketika dua
benda yang mempunyai suhu yang berbeda dihubungkan satu sama lain dihubungkan,
maka akan terjadi transfer energi atau aliran energi dari benda yang suhunya
lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah. Energi yang dipindahkan pada
kondisi-kondisi seperti ini biasa disebut sebagai energi kalor/panas (heat).
Ketika suatu benda dipanaskan maka energi diberikan pada benda itu. Ketika
suatu benda dipanaskan maka benda tersebut akan kehilangan energi. Dan kita
biasanya beranggapan bahwa satu kalori akan mengubah temperatur satu gram air
satu derajat Celsius.
Tentu saja
energi kalor tidak berbeda dari energi mekanik. Kalori pasti merupakan satuan
energi yang lain yang mirip dengan Erg atau Joule. Salah satu cara untuk
menemukan hubungan antara kalori dan joule adalah mengukur besarnya kalor yang
diterima dalam kalori ketika dilakukan kerja yang berupa gaya gesek dalam
jumlah tertentu dalam satuan Joule. Jamess Presscott Joule melakukan percobaan
seperti itu pada tahun 1840. Joule menggunakan sebuah alat yang didalamnya
beban-beban yang jatuh merotasikan sekumpulan dayung didalam sebuah wadah air
yang diisolasi. Didalam satu siklus operasi maka beban-beban yang jatuh
tersebut melakukan sejumlah kerja yang diketahui pada air tersebut, yang
massanya m, dan kita memperhatikan bahwa temperatur naik sebanyak DT. Kita dapat menghasilkan kenaikan temperatur yang sama ini dengan
memindahkan tenaga kalor Q kepada sistem tersebut yang diberikan oleh:
Q = m.c. DT
Jadi kita mengukur W, mengamati DT, dan
menghitung Q,
Sejak saat itu, metode elektrik untuk
menentukan hubungan kalori dan Joule telah disempurnakan. Hasil yang didapat
ini dinamakan Tara kalor mekanik dari
kalor/panas adalah
1 kalori =
4,184 Joule sehingga
1 Joule = 0,239 Kalori
Kita dapat menggunakan nilai percobaan ini untuk mengubah pengukuran
energi-kalor menjadi satuan dasar energi-mekanik. Konsep ini akan kita coba
untuk diterapkan dalam percobaan kali ini.
Apabila
antara dua ujung kawat konduktor diberi beda potensial, maka elektron-elektron
bebas akan bergerak di sepanjang kawat konduktor tersebut. Elektron akan
menumbuk partikel konduktor selama terjadi beda potensial. Dengan demikian
dapat dianggap elektron berkecepatan rata-rata tetap. Dengan adanya tumbukan
tersebut, maka sebagian energi gerak elektron akan diberikan pada partikel.
Getaran partikel akan bertambah besar dan inilah yang menyebabkan panas. Dalam
percobaan ini kawat spiral yang dialiri arus listrik dimasukkan ke dalam air
sehingga terjadi perpindahan panas dari spiral ke air. Hingga derajat
pertambahan panas (dH/dt) berbanding
lurus dengan arus listrik dan beda potensial :
dH/dt = V.i……………………………………(1)
Bila V dan I tetap maka persamaan (1) dapat diintegralkan
H = V.i.t………………………………………(2)
H = Jumlah
panas yang timbul (Joule)
t = lama
waktu dialiri listrik (detik)
Bila V,I,t dapat diukur maka H dapat dihitung.
Panas yang diterima air :
Q1 =
W.(Ta-Tm) (kalori)………………………………(3)
Panas yang diterima kalorimeter dan pengaduknya :
Q2 =
0,26.W.(Ta-Tm) (kalori)…………………(4)
W = massa air(gram)
Ta = Temperatur akhir(0C)
Tm = Temperatur awal (0C)
0,26W = harga air
BAB III
PERALATAN DAN CARA KERJA
III.1 Tujuan Percobaan :
1.
Menentukan
panas yang ditimbulkan oleh arus listrik.
2.
Membuktikan
hukum joule dan menentukan harga 1 Joule.
III.2. Peralatan yang digunakan :
1.
Kalorimeter
dengan perlengkapannya 1 set.
2.
Thermometer 1
buah.
3.
Adaptor 1
Buah.
4.
Stopwatch 1
buah.
5.
Tahanan Geser
(Rg) 1 buah.
6.
Ampermeter (A)
dan Voltmeter (V) masing – masing 1 buah.
III.3. Teori :


Hingga derajat pertambahan panas (dH/dt) berbanding lurus
dengan arus listrik dan beda potensial :
dH/dt = Vi ……………………………(1)
bila I dan V tetap maka (1) dapat diintegralkan :
H = V I t
…………………………….(2)
Dimana : H = jumlah panas yang timbul (Joule).
T = Lama waktu ketikla dialiri listrik 9detik).
Bila V, I, t dapat diukur maka H dapat dihitung.
Panas yang diterima air :
Q1 = W (Ta – Tm) (Joule) ………….(3)
Panas yang diterima Kalorimeter dan pengaduknya :
Q2 = 0,26 W (Ta – Tm) (Joule) …….(4)
Dimana : W = massa air (gram).
Ta =
Temperatur akhir (ÂșC).
Tm =
Temperatur mula (ÂșC).
0,2W = Harga air.
Berdasar Asas
Black – panas yang diterima = panas yang diberikan, maka persamaan (2) = jumlah
persamaan (3) dam (4). Maka harga 1 Joule dalam satuan kalori dapat kita
tentukan.
III.4. Cara melakukan percobaan :
1.
Buat rangkaian
seperti gb. IV.22. (a) hubungan tegangan PLN seijin asisten.
2.
Isi
kalorimeter K dengan dengan air, catat, massa air dalam K.
3.
Beri beda
potensial selama 10 menit, usahakan arus konstan dengan mengatur tahanan geser
Rg.
4.
Catat kenaikan
suhu tiap 30 detik selama10 menit.
5.
Lakukan untuk
rangkaian gb. IV.22 (b).
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1 Data percobaan dan analisa
data.
IV.1.1 Analisa Data
Dari
hasil pengukuran percobaan yang telah kami lakukan akan kami tampilkan disini
dengan perincian sebagai berikut :
1.
Pada rangkaian
1 (gambar II.2) dengan ketentuan sebagai berikut :
Berat kalorimeter : 30 gram
Berat air : 103
gram
Berat air dan kalorimeter : 133 gram
Beda potensial (V) mula – mula :
3 volt
Arus listrik (I) : 3 ampere
T (suhu) mula – mula : 31,5 ÂșC
Dari perincian diatas diperoleh
tabel sebagai berikut :
Tabel .1
rangkaian 1 (data)
No.
|
m (grm)
|
V (Volt)
|
T (°C)
|
t (menit)
|
1
|
103
|
3
|
31,5
|
0,5
|
2
|
103
|
3
|
31,5
|
1
|
3
|
103
|
3
|
31,5
|
1,5
|
4
|
103
|
3
|
31,7
|
2
|
5
|
103
|
3
|
31,9
|
2,5
|
6
|
103
|
3
|
31,9
|
3
|
7
|
103
|
3
|
32
|
3,5
|
8
|
103
|
3
|
32
|
4
|
9
|
103
|
3
|
32
|
4,5
|
10
|
103
|
3
|
32,1
|
5
|
11
|
103
|
3
|
32,1
|
5,5
|
12
|
103
|
3
|
32,2
|
6
|
13
|
103
|
3
|
32,4
|
6,5
|
14
|
103
|
3
|
32,5
|
7
|
15
|
103
|
3
|
32,6
|
7,5
|
16
|
103
|
3
|
32,6
|
8
|
17
|
103
|
3
|
32,7
|
8,5
|
18
|
103
|
3
|
32,8
|
9
|
19
|
103
|
3
|
32,9
|
9,5
|
20
|
103
|
3
|
32,9
|
10
|
Dari data
percobaan diatas kami akan melakukan analisa dan pembahasan terhadap data
tersebut yang nantinya digunakan untuk membuktikan Hukum Joule dan Tara Kalor
Mekanik dengan sebelumnya melakukan perhitungan ralat mutlak, ralat nisbi dan
keseksamaan. Dan sekaligus pula untuk mencari harga Joule dari pecobaan serta
harga dari percobaan tersebut :
Tm
|
Ta
|
DT
|
(DT-DT)
|
(DT-DT)2
|
31,5
|
31,5
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
31,5
|
31,5
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
31,5
|
31,5
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
31,5
|
31,7
|
0,2
|
0,13
|
0,0169
|
31,7
|
31,9
|
0,2
|
0,13
|
0,0169
|
31,9
|
31,9
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
31,9
|
32
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32
|
32
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
32
|
32
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
32
|
32,1
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32,1
|
32,1
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
32,1
|
32,2
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32,2
|
32,4
|
0,2
|
0,13
|
0,0169
|
32,4
|
32,5
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32,5
|
32,6
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32,6
|
32,6
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
32,6
|
32,7
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32,7
|
32,8
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32,8
|
32,9
|
0,1
|
0,03
|
0,0009
|
32,9
|
32,9
|
0
|
-0,07
|
0,0049
|
|
DT =
|
0,07
|
S =
|
0,102
|
Ralat mutlak (D) =

=
0,016
Ralat Nisbi ( l
) =

=
23,41 %
Keseksamaan = 100 %- 23,41 %
= 76,59 %
Jadi hasil Pengukuran :
DT = (
0,07 ± 0,016 ) ÂșC
2.
Pada rangkaian
2 ( gambar II.3 ) dengan ketentuan sebagai berikut :
Berat kalorimeter : 30 gram
Berat air : 110
gram
Berat air dan kalorimeter : 140 gram
Beda potensial (V) mula – mula :
4,5 Volt
Arus listrik (I) : 0,8 ampere
T (suhu) mula – mula : 36 ÂșC
Dari perincian diatas diperoleh
tabel sebagai berikut :
Tabel .2 Rangkaian 2 (data)
No.
|
m (grm)
|
V (Volt)
|
T (°C)
|
t (menit)
|
1
|
110
|
4,5
|
36
|
0,5
|
2
|
110
|
4,5
|
37,2
|
1
|
3
|
110
|
4,5
|
37,4
|
1,5
|
4
|
110
|
4,5
|
37,5
|
2
|
5
|
110
|
4,5
|
37,6
|
2,5
|
6
|
110
|
4,5
|
37,8
|
3
|
7
|
110
|
4,5
|
37,9
|
3,5
|
8
|
110
|
4,5
|
38
|
4
|
9
|
110
|
4,5
|
38,1
|
4,5
|
10
|
110
|
4,5
|
38,2
|
5
|
11
|
110
|
4,5
|
38,3
|
5,5
|
12
|
110
|
4,5
|
38,4
|
6
|
13
|
110
|
4,5
|
38,5
|
6,5
|
14
|
110
|
4,5
|
38,8
|
7
|
15
|
110
|
4,5
|
39
|
7,5
|
16
|
110
|
4,5
|
39,2
|
8
|
17
|
110
|
4,5
|
39,5
|
8,5
|
18
|
110
|
4,5
|
39,8
|
9
|
19
|
110
|
4,5
|
40
|
9,5
|
20
|
110
|
4,5
|
40,1
|
10
|
Seperti halnya pada rangkaian 1,
disini rangkaian 2 juga akan dilakukan analisa data dan juga nantinya sebagai
landasan untuk pembahasan.
Tm
|
Ta
|
DT
|
(DT-DT)
|
(DT-DT)2
|
36
|
36
|
0
|
-0,205
|
0,042025
|
36
|
37,2
|
1,2
|
0,995
|
0,990025
|
37,2
|
37,4
|
0,2
|
-0,005
|
2,5E-05
|
37,4
|
37,5
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
37,5
|
37,6
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
37,6
|
37,8
|
0,2
|
-0,005
|
2,5E-05
|
37,8
|
37,9
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
37,9
|
38
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
38
|
38,1
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
38,1
|
38,2
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
38,2
|
38,3
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
38,3
|
38,4
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
38,4
|
38,5
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
38,5
|
38,8
|
0,3
|
0,095
|
0,009025
|
38,8
|
39
|
0,2
|
-0,005
|
2,5E-05
|
39
|
39,2
|
0,2
|
-0,005
|
2,5E-05
|
39,2
|
39,5
|
0,3
|
0,095
|
0,009025
|
39,5
|
39,8
|
0,3
|
0,095
|
0,009025
|
39,8
|
40
|
0,2
|
-0,005
|
2,5E-05
|
40
|
40,1
|
0,1
|
-0,105
|
0,011025
|
|
DT
|
0,205
|
S =
|
1,1695
|
Ralat mutlak (D) =

=
0,05
Ralat Nisbi ( l
) =

=
27,06 %
Keseksamaan = 100 %- 23,41 %
= 72,94 %
Jadi hasil Pengukuran :
DT = (
0,205 ± 0,05 ) ÂșC
IV.1.2 Analisa grafik
Untuk
memeperjelas hubungan antara pertambahan suhu dengan waktu maka disini kami
akan menampilkannya dalam bentuk grafik karena kami menganggap bahwa fungsi
grafik ini sangat penting. Karena dengan grafik ini kita dapat membaca dan
menafsirkan perbandingannya lebih mudah/real dibandingkan dengan tabel.
Dalam
grafik ini nantinya akan dilakukan perbandingan antara T dan t (detik). Dalam
ilustrasi grafik nantinya akan nampak nyata dengan menarik garis yang
menunjukkan arah pertambahan dan juga menunjukkan perbandingan, apakah
berbanding lurus, berbanding terbalik atau merupakan fungsi hiperbolik, dan
lain–lain. Karena itu ilustrasi dari grafik dapat dilihat pada gambar–gambar di
balik ini.
Keterangan grafik :
1.
Grafik
rangkaian 1
Persamaan grafiknya adalah :
Y = 31,5 + 0,07X
0,07 = konstanta kenaikan suhu
31,5 = temperatur pada saat awal
Y = Temperatur pada saat t
(detik)
X = T ke-….(detik)
36
Grafik
rangkaian 2
Persamaan grafiknya adalah :
Y = 36 + 0,205X
0,205 = konstanta kenaikan suhu
36 = temperatur pada saat awal
Y = Temperatur pada saat t
(detik)
X = T ke-….(detik)
![]() |
Bila dari kedua persamaan diatas (persamaan rangkaian 1 dan rangkaian 2) yang merupakan persamaan dari grafik regresi linier dimasukkkan nilai X-nya maka akan diperoleh grafik sebagai berikut :
Grafik 1. Rangkaian 1

Grafik 2. Rangkaian 2
Sesuai
dengan percobaan diatas dan setelah kita menganalisa data – data dari percobaan
diatas mulai dengan ralat mutlak kemudian ralat nisbi dan keseksamaan maka
dalam pembahasan ini kami akan memanfaatkan dua hukum yang merupakan dasar
teori ini (sudah dijelaskan pada bab II) antara lain :
1.
Hukum Joule
yang menyatakan energi listrik dapat ditransformasikan menjadi energi termal
(kalor)
2.
Asas Black
yaitu besarnya energi yang dilepaskan sama besarnya dengan energi yang diserap
dapat dinyatakan dengan : Q serap = Q lepas
Dengan dasar teori diatas nantinya dapat ditentukan Tara
Kalor Mekanik (perbandingan Joule dengan kalor) dimana menurut teori 1 Joule
sama dengan 0.24 kalori.
IV.1.3 Analisa Perhitungan
IV.1.3.1 Pada rangkaian 1.
Diketahui pada rangkaian tersebut :
V : 3
volt, I : 3
ampere, Wair : 103 gram
Wk : 30 gram, t : 30 detik (rata-rata), DT = ( 0,07 ± 0,016 ) ÂșC
Karena ; H = V.i.t
= ( 3 . 3 . 30 ) Joule
maka, H = 270
Joule
Karena ; Q1 = Wair . (Tm - Ta)
Q1 = Wair . 

Jadi Q1 terletak antara
;
Q11 = 103 . ( 0,07 + 0,016 ) kalori dan Q12 = 103 . ( 0,07 – 0,016 ) kalori
Q11 =
8,89 Kalori dan Q12 = 5,52 Kalori
Karena ; Q2 = 0,26 . Wk
.

Jadi Q2 terletak antara
;
Q21 = 0,26.103.(0,07 +
0,016) kalori dan Q22 = 0,26.103.(0,07 – 0,016) kalori
Q21 = 2,31 kalori dan Q22 = 1,43 kalori
Perhitungan
Tara Kalor Mekanik
1. H1 = Q11 + Q21
270
Joule = ( 8,89 + 2,31) Kalori
1
Joule = 0,041 Kalori
2. H2 = Q12 + Q22
270
Joule = ( 5,52 + 1,43 ) Kalori
1
Joule = 0,025 Kalori
Perhitungan
Tara Kalor Mutlak untuk 1 lebih besar daripada 2 karena perhitungan 1 merupakan
nilai Maximal sedangkan perhitungan 2 merupakan nilai minimum, dan yang
digunakan adalah tara kalor mekanik dalam nilai maximum, jadi 1 joule = 0,041
Kalori.
IV.1.3.2
Pada rangkaian 2.
Diketahui pada rangkaian tersebut :
V : 4,5
volt, I : 0,8
ampere, Wair : 110 gram
Wk : 30 gram, t : 30 detik (rata-rata), DT = ( 0,205 ± 0,05 ) ÂșC
Karena ; H = V.i.t
= ( 4,5 . 0,8 . 30 ) Joule
maka, H = 108
Joule
Karena ; Q1 = Wair . (Tm - Ta)
Q1 = Wair .

Jadi Q1 terletak antara
;
Q11 = 110 . ( 0,205 + 0,05 ) kalori dan Q12 = 110 . ( 0,205 – 0,05 ) kalori
Q11 =
28,65 Kalori dan Q12 = 16,45 Kalori
Karena ; Q2 = 0,26.Wk .

Jadi Q2 terletak antara
;
Q21 = 0,26.110.(0,205 +
0,05) kalori dan Q22 = 0,26.110.(0,205 – 0,05) kalori
Q21 = 7,44 kalori dan Q22 = 4,27 kalori
Perhitungan
Tara Kalor Mekanik
1. H1 =
Q11 + Q21
108
Joule = ( 28,65 + 7,44) Kalori
1
Joule = 0,33 Kalori
2. H2 = Q12 + Q22
108
Joule = ( 16,45 + 4,27 ) Kalori
1
Joule = 0,19 Kalori
Perhitungan
Tara Kalor Mutlak untuk 1 lebih besar daripada 2 karena perhitungan 1 merupakan
nilai Maximal sedangkan perhitungan 2 merupakan nilai minimum, dan yang
digunakan adalah Tara Kalor Mekanik dalam nilai maximum, jadi 1 joule = 0,33
Kalori.
IV.2 Pembahasan.
Seperti pengertian pada asas Black,bahwa energi yang
diserap sama dengan energi yang dilepas, dengan kata lain energi tidak hilang
dan hanya terpindah dan berubah bentuk. Maka pada percobaan ini seyogyanya
adalah : energi listrik = energi panas yang ditimbulkan dimana kalor yang
ditimbulkan :
Q1
= Kalor yang diserap air
Q2
= Kalor yang diserap kalorimeter, sehingga :
H = Q1 + Q2
Namun pada
perhitungan berdasarkan data – data percobaan, perbandingan nilai 1 Joule =
0,24 Kalori tidak terpenuhi. Dimana nilai pembandingan pada percobaan adalah 1
Joule = 0,058 Kalori dilihat dari nilai yang paling mendekati dari percobaan 1
maupun percobaan 2.
Hal ini berarti
adanya kesalahan/ketidaktelitian atau faktor – faktor lain yang menyebabkan
kesalahan perhitungan. Dari perbandingan tersebut tersirat bahwa energi listrik
yang diubah menjadi energi panas tidak hanya terserap oleh air maupun
kalorimeter namun juga oleh faktor – faktor yang lain, sehingga jumlah energi
panas yang diserap air dan kalorimeter tidak sama dengan energi listrik.
Dari pengamatan
percobaan yang kami lakukan ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan
terjadinya ketidakcocokan dengan teori dasarnya :
1.
Pada Kalorimeter tidak tertutup
rapat sehingga memungkinkan terjadinya penyerapan panas oleh udara.
2.
Pada penutup Kalorimeter juga
merupakan plastik keras yang kita ketahui bahwa plastik itu juga akan menyerap
panas, namun dalam kenyataanya dalam perhitungan hal tersebut diabaikan.
3.
Panas yang ditimbulkan oleh arus
listrik tidak langsung diserap oleh air (tidak semuanya) dan masih adanya panas
yang tertinggal pada kawat spiral, hal ini terjadi karena ketidak seimbangan
pada suhu.
4.
Pada hambatan geser yang digunakan
ternyata mengalami pertambahan suhu yang berarti ada energi listrik yang diubah
menjadi energi kalor yang luput dari perhitungan.
5.
Adanya ketidaktelitian dalam
mengamati perubahan suhu selang waktu 30 detik sehingga pengukuran mengalami
ketidaktepatan.
Oleh Karena itulah
terjadi pelencengan terhadap harga sebenarnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa diatas, kami
disini akan memberikan beberapa kesimpulan berdasarkan data – data yang kami
peroleh selama percobaan diantaranya :
1.
Harga H dalam percobaan adalah :
H
pada rangkaian 1 : 270 Joule.
H
pada rangkaian 2 : 108 Joule.
2.
Perbandingan suhu ( kenaikan )
dengan waktu selama arus mengalir berbanding lurus (T~t).
3.
Harga energi termal adalah ; (pada
nilai Maximum) :
Pada
rangkaian 1 Q1 = 8,89 Kalori.
Q2 = 2,31 Kalori.
Pada
rangkaian 2 Q1 = 28,65 Kalori.
Q2 = 7,44 Kalori.
Pada
rangkaian 1 Qtotal = 11,2 Kalori.
Pada
rangkaian 2 Qtotal = 36,09
Kalori.
Dari
kedua data rangkaian diatas dapat diperoleh Tara Kalor Mekanik : 1.Joule = 0,33
Kalori.
4.
Dari percobaan ini mengalami
kesalahan, disebabkan ketidaktelitian selama percobaan diantaranya :
5.
Adanya energi termal pada Rg yang
disebabkan oleh energi listrik.
·
Kalorimeter terbuka sehingga
adanya penyerapan panas oleh udara.
·
Tidak semua panas terserap oleh
air dan kalorimeter namun juga oleh kawat spiral yang dalam hal ini tidak
diperhitungkan demikian pula plastik hitam penutup kalorimeter.
Walaupun ada
ketidakcocokan namun disini yang paling pokok adalah :
“ Energi listrik dapat dikonversikan menjadi
energi termal ( Hukum Joule ) dengan perbandingan yang sama Asas Black.”
V.2.
Penutup.
Laporan ini digunakan untuk memahami
konsep panas, meskipun banyak terdapat kekurangan karena ketidaktelitian oleh
praktikan. Semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Sears & Zemansky, University Physics (2nd
Edition).
2.
Halliday Resnick; FISIKA edisi ketiga jilid 1;
Penerbit Erlangga.
3.
Dosen-dosen Fisika; Fisika Dasar I; FMIPA-ITS; Surabaya 1986
Tidak ada komentar:
Posting Komentar