WAKTU

Sabtu, 23 Juni 2012

belajar dan pembelajaran


MENGANALISA MASALAH BELAJAR
untuk memenuhi Matakuliah Belajar dan Pembelajaran
Yang Dibimbing Oleh: Hj. Suhartatik, M. Pd

Oleh: Kelompok 2
                                                                 ahmad febriansyah
                                                          Kelas: B








 IKIP BUDI UTOMO MALANG
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
MARET 2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan kehadiran-NYA, Penulis bisa membuat dan menyusun makalah ini, yang berjudul “Menganalisa masalah belajar & bagaimana cara mengatasinya”.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasisiwa jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya mahasiswa yang menempuh Mata Kuliah Belajar & Pembelajaran Bahasa Indonesia.
            Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Mata kuliah Belajar & pembelajaran Ibu Hj. Suhartatik, M. Pd. Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu untuk kritik  dan sarannya sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

                                                                                                


Malang, 26 Maret 2012


Penulis,



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar belakang
Pendidikan adalah salah satu faktor penentu keberhasilan seorang anak dalam kehidupannya kelak, baik pendiddikan formal maupun non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan atau pembelajaran yang didapat dari sekolah melalui proses belajar, sedangkan pendidikan non formal ialah pendidkan yang didapat seorang anak dari lingkungan masyarakat tempatnya berinteraksi dengan sesama teman maupun keluarga. Pendidikan di dalam lingkungan masyarakat tentunya berbeda dengan pendidikan yang terjadi pada lingkungan keluarga disekolah. Masyarakat juga ikut andil dalam pengembngan pendidikan seorang anak. Keberhasilan pendidikan seorang anak tergantung beberapa faktor, faktor dalam diri dan faktor dari luar. Jadi, dalam proses belajar tidak hanya bergantung pada niat anak untuk belajar.

1.2 Rumusan masalah
1.      Faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh terhadap pendidikan anak?
2.      Berikan contoh siswa-siswa yang mengalami hambatan dalam proses belajar?

1.3  Tujuan masalah
Untuk memberikan penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dan menjadi penghambat dalam proses belajar seorang siswa. Serta memberikan contoh masalah-masalah yang terjadi pada siswa dalam proses belajar mengajar.



BAB II
PEMBAHASAN


2.1   Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Siswa.

Dalam kelancaran proses belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Semua faktor yang ada tersebut mempunyai peran yang besar terhadap keberhasilan prestasi siswa. Faktor-faktor tesebut, yaitu:
ü      Faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar siswa:
1)      Hubungan dengan teman.
2)      lingkungan keluarga
3)      lingkungan masyarakat
4)      teknologi
5)      keadaan ekonomi keluarga.
ü      Faktor internal yang mempengaruhi proses belajar siswa:
1)      kurangnya semangat belajar siswa
2)      hubungan dengan lawan jenis
3)      keadaan psikologi siswa
4)      keadaan fisik.

2.2   Contoh Permasalahan yang Terjadi Pada Siswa

1.      Pada siswa SMP Negeri 1 Tajinan
Siswa bernama Fandy yang saat ini duduk dikelas 2 SMP, bermasalah dengan proses belajarnya. Perkembangan teknologi nampaknya mempengaruhi pola belajarnya. Dari beberapa kejadian yang ada, ternyata Fandy sering mengakses video-video porno yang seharusnya tidak layak untuk ia tonton. Video- video tersebut membuat dia selalu membayangkan seperti yang ada dalam video tersebut, sehingga dalam setiap pelajaran ia sering melamun sambil memandang teman- teman perempuannya. Dia juga sering tidak mengikuti pelajaran untuk sekedar pergi ke warnet melihat video- video porno. Prestasinya yang semula baik, memperoleh nilai yang cukup tinggi, saat ini mulai menurun dan mulai sering  melalaikan tugas.


Solusi dari masalah ini adalah:
Sebaiknya anak seperti itu perlu diberikan perhatian dan bimbingan yang lebih dari orang- orang yang disekitarnya, terutama orang tua, teman dan guru-gurunya. Pengawasan terhadap anak seperti Fandy itu harus lebih ditingkatkan, dan penjelasan mengenai fungsi teknologi yang sebenarnya terutama fungsi adanya Internet sebagai faktor pendorong keberhasilan prestasi bukan menjadi penghambat prestasi.

2.      Pada Siswi SMK Negeri  2 Blitar
Putri, seorang siswi berprestasi yang sering menduduki peringkat pertama dan terkenal sebagai siswi yang ramah dan sopan. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu. Pada awalnya ia tidak memperdulikan status perekonomian dan teman- teman dikelasnya, namun setelah beberapa lama banyak omongan yang kurang mengenakkan tentang keluarganya. Teman-temannya sering mengucilkannya. Hal ini kemudian mempengaruhi prestasi belajarnya, ia sering melamun memikirkan omongan-omongan temannya yang menyakitkan itu. Dirumah ia juga sering marah- marah pada kedua orang tuanya karena ia merasa orang tuanya selalu memberi uang saku yang tidak sama dengan teman-temannya dan ia merasa malu dengan keadaan ekonomi keluarganya.

Solusinya masalah ini adalah:
Seharusnya Putri tidak perlu merasa malu dengan keadaan ekonomi keluarganya, dan tetap mempertahankan prestasinya karena tidak semua anak dapat berprestasi sepertinya bahkan teman-teman yang mengucilkannya. Apapun keadaannya seharusnya ia bangga karena walaupun ia berasal dari keluarga yang tidak mampu tapi ia masih bisa berprestasi.

3.      Niluh, siswi SMAN 1 Pujon
Niluh  ialah seorang siswi yang cukup berprestasi disekolahnya. Ia termasuk siswi yang aktif dalam berbagai kegiatan disekolah. Tapi setelah ia mulai mengenal teman lawan jenis keadaannya mulai berbeda. Niluh sering bolos sekolah untuk pergi bersama pacarnya, tidak konsen dalam belajar didalam kelas, tidak pernah memperhatikan guru saat menerangkan. Hal itu menyebabkan nilai dan prestasinya menurun drastis. Niluh akan semangat masuk sekolah jika pacarnya juga masuk, tapi jika pacarnya tidak masuk maka ia juga ikut bolos.
Solusi dari masalah ini adalah:
Seharusnya dengan adanya pacar yang satu sekolah dengannya itu bisa menjadi pemacu semangat untuk dapat berprestasi lebih baik lagi. Niluh harus bisa membimbing teman lawan jenisnya untuk dapat berubah lebih baik dalam prestasi bukannya terbawa pengaruh yang buruk dari pacarnya. Teman lawan jenis itu hendaknya dapat dijadikan sebagai penyemangat pergi sekolah, untuk berdiskusi bersama saat mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas sekolah.


BAB III
PENUTUP



3.1    Kesimpulan

Untuk dapat berprestasi dalam bidang akademik disekolah seorang anak memerlukan dukungan dan lingkungan yang turut andil dalam penentu keberhasilannya. Berhasil atau tidaknya seorang anak dalam berprestasi disekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup bebrapa aspek yaitu, kurangnya semangat belajar dari dalam diri siswa, hubungan dengan lawan jenis, keadaan psikologi siswa, dan keadaan fisik siswa. Sedangkan faktor eksternalnya terdiri dari, hubungan dengan teman, lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, tekhnologi, dan keadaan ekonomi keluarga. Jika salah satu faktor tersebut diatas menghambat proses belajar siswa, maka tidak menutup kemungkinan akan menghamabat prestasi akademik maupun non akademik seorang siswa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar