PROSES MENYIMAK DAN KEMAMPUAN MENYIMAK SEKOLAH
Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Menyimak Kritis Analitis
Oleh Kelompok I:
Afifur Rosi
Agustinus Malopare
Ahmad Febriansyah
Bagus Ramadhan
Bernadus Sina
Emanual Olapati
Fera Alvio Vissa

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
IKIP BUDI UTOMO MALANG
MARET 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah Menyimak Kritis Analitis.dan sebagai materi untuk pembaca agar dapat di gunakan sebagai buku panduan pembelajaran.
Ungkapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Bapak Susandi, selaku dosen matakuliah Menyimak Kritis Analitis , rekan-rekan mahasiswa, serta semua pihak yang membantu dalam penulisan makalah ini.Besar harapan kami agar pembaca lebih memahami tentang “Proses Menyimak dan Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar ”.
Kami menyadari bahwa keterbatasan waktu kami hanya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dalam bentuk yang sederhana. Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi generasi muda khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Dalam pembuatan makalah ini tentunya kami tidak terlepas dari kekurangan dan kelemahan. Untuk itu besar harapan kami untuk manerima kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Malang, Maret 2012
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………. i
Daftar Isi………………………………………………………………………….. ii
Bab I: Pendahuluan…………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………… 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………….. 1
Bab II: Pembahasan…………………………………………………………….. 2
2.1 Proses Menyimak……………………………………………………………… 2
2.2 Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar………………………………… 2
Bab III: Penutup…………………………………………………………………. 5
3.1 Keimpulan……………………………………………………………………… 5
3.2 Saran …………………………………………………………………………... 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan oleh manusia adalah menyimak. Kegiatan menyimak menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari karena untuk dapat berkomunikasi dengan baik dan memberikan respon yang tepat dalam berkomunikasi haruslah dapat menyimak dengan baik dan benar. Di dalam pembelajaran di sekolah dasar menyimak merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang perlu diajarkan, salah satu bentuk ketrampilan menyimak adalah menyimak dongeng. Ketrampilan menyimak dongeng bermanfaat untuk meningkatkan siswa dalam berkomunikasi dengan baik, memberikan sentuhan manusiawi, membentuk karakter, dan mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa melalui pesan yang tersirat dan tersurat didalam dongeng yang diperdengarkan. Keterampilan menyimak merupakan faktor penting bagi keberhasilan seseorang dalam belajar. Menyimak merupakan dasar bagi beberapa keterampilan berbahasa yang lain, yaitu : berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak juga sangan berpengaruh terhadap mata pelajaran yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
1 Proses Menyimak
2 Kemampuan menyimak siswa sekolah dasar
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui proses-proses berlangsungnya menyimak, dan memahami kemampuan menyimak siswa sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Proses Menyimak
Menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan proses menangkap/menerima bunyi bahasa dengan adanya kesengajaan, perencanaan, dan perhatian sehingga mampu memahaminya untuk dapat diproduksi kembali. Dalam proses menyimak terdapat tahap-tahap berlangsungnya proses menyimak, antara lain:
2.1.1 Tahap Mendengar, dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya. Jadi, kita masih berada dalaam tahap hearing.
2.1.2 Tahap Memahami, setelah kita mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara. Kemudian, sampailah kita dalam tahap understanding.
2.1.3 Tahap Menginterpretasi, seorang penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, ia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu. Jadi, sang penyimak telah ada dalam tahap interpreting.
2.1.4 Tahap Mengevaluasi, setelah memahami serta dapat menafsir isi pembicaraan, penyimak pun mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara, dengan demikian penyimak telah sampai pada tahap evaluating.
2.1.5 Tahap Menanggapi, tahap ini merupakan tahap terahir dalam kegiatan menyimak. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Dan telah sampai pada tahap responding.
2.2 Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar
Bahasa Indonesia diajarkan dalam sekolah dan dipergunakan sehari-hari untuk berkomunikasi dalam proses belajar-mengajar disekolah. Baahasa Indonesia diajarkan disekolah agar siswa dapat berbahasa dengan baik dan benar, menyimak adalah salah satu bentuk pengajaran Bahasa Indonesia disekolah. Untuk dapat menyimak dengan baik, maka seorang siswa harus terampil berbahasa.
Selama ini pembelajaran keterampilan menyimak yang dilakukan para guru cenderung menganjurkan siswa untuk bekerja sendiri tanpa ada unsur bekerja sama dengan siswa lain. Padahal, pembelajaran dengan cara siswa bekerja sendiri tanpa ada unsur bekerja sama dengan siswa lain ini dapat menimbulkan sifat individualistis. Siswa yang satu menganggap siswa yang lain adalah saingan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, diperlukan teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan kerja sama antarsiswa dalam kegiatan mereka di kelas. Teknik yang dapat digunakan adalah teknik cerita berpasangan. Teknik ini lebih menekankan daya simak siswa karena hasil simakannya akan dipertanggungjawabkan kepada pasangannya. Semakin baik daya simak siswa, materi yang disampaikan guru akan semakin mudah dimengerti.
Pada tahun 1949 Tulare Country Schools selesai menyusun sebuh buku petunjuk mengenai keterampilan berbahasa yang berjudul “Tulare Country Cooperative Languange Arts Guide”. Khusus mengenai keterampilaan menyimak, dalaam buku petunjuk itu terdapat uraian sebagai berikut:
Taman Kanak (4½-6 tahun)
ü Menyimak pada teman-teman sebaya dalam kelompok bermain
ü Mengembangkan waktu perhatian yang amat panjang terhadap cerita atau dongeng
ü Dapat mengingat petunjuk-petunjuk dan pesan-pesan yang sederhana.
Kelas Satu (5½-7 tahun):



Kelas Dua (6½-8 tahun)
v Menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat;
v Membuat saran-saran,usul-usul, dan mengemukakan pertanyaan-pertanyan untuk mengecek pengertiannya;
v Sadar akan situasi, kapan sebaiknya menyimak, kapan pula sebaiknya tidak usah menyimak.
Kelas Tiga dan empat (7½-10 tahun):
Ø Sungguh-sungguh sadar akan nilai menyimak sebagai suatu sumber informasi dan sumber kesenangan;
Ø Menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka sendiri,dan siaran-siaran dengan maksud tertentu serta dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang yang bersangkutan dengan hal itu;
Ø Memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi-ekspresi yang tidak mereka pahami maknanya.
Kelas Lima dan Enam (9½-12 tahun):
Ø Menyimak secara kritis terhadap kekeliruan-kekeliruan,kesalahan kesalahan, propaganda-propaganda dan petunjuk-petunjuk yang kekeliru;
Ø Menyimak dengan aneka ragam cerita-cerita, puisi, rima kata-kata, dan memperoleh kesenangan dalam memenuhi tipe-tipe baru(Anderson,1972:22-3).
Walaupun penelitian yang telah dilakukan para pakar di amerika serikat tidak seluruhnya sesuai dengan kehidupan siswa sekolah dasar di negeri kita,tapi siswa dijadikan pedoman dan bahan perpandingan untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Hal-hal yang erat berkaitan dengan keterampilan berbahasa dan khusus mengenai kemampuan menyimak dapat dicatat beberapa hal, yaitu:
1) Anak-anak akan mampu menyimak dengan baik bila suatu cerita dibaca dengan nyaring
2) Anak-anak akan senang dan mampu menyimak dengan baik bila seorang pembicara menceritakan suatu pengalaman sejati
3) Anak-anak dapat menyimak bunyi-bunyi dan nada nada yang berbeda,terlebih jika intonasi ujaran sang pembicara sangat jelas dan baik
4) Anak-anak dapat menyimak serta menuruti petunjuk-petunjuk lisan yang disampaikan dengan jelas
5) Anak-anak mampu menyimak persamaan-persamaan dan perbedaan yang terdapat dalam ujaran
6) Anak-anak mampu dan senang menyimak ritme dan rima dalam membaca puisi atau drama
7) Anak-anak mampu menyimak dan menangkap ide-ide yang terdapat dalam pembicaraan (Anderson,1972:20)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menyimak adalah salah satu bagian berbahasa yang sangat penting dalam berbagai kegiatan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi menyimak sangatlah penting bagi para pelajar terutama siswa SD, menyimak bertujuan untuk menangkap, memahami pesan, ide serta gagasan yang terdapat pada materi atau bahasa simakan. Keterampilan menyimak sangatlah penting, baik di luar maupun di sekolah, namun demikian di Indonesia kelihatanya belum mendapat tempat yang menggembirakan. Hal ini terbukti belum dimasukannya menyimak secara eksplisit pada GBPP bidang studi.
Kegiatan menyimak ternyata besar sekali peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga, di masyarakat di pabrik, di kantor, di perusahaan, di sekolah dan sebagainya. Kita tahu bahwa kegiatan menyimak sangat banyak dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah, namun kenyataannya masih jarang sekali orang-orang yang berminat mengadakan penelitian di bidang menyimak.
Kegiatan menyimak ternyata besar sekali peranannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dalam kehidupan keluarga atau rumah tangga, di masyarakat di pabrik, di kantor, di perusahaan, di sekolah dan sebagainya. Kita tahu bahwa kegiatan menyimak sangat banyak dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah, namun kenyataannya masih jarang sekali orang-orang yang berminat mengadakan penelitian di bidang menyimak.
3.2 Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar