// Sastro lingsir wengi mugi ndadosaken pituduh kawulo kang tansah owah gingsir.
ing tengah wengi naliko tan biso nendro.
syahwating akal ngumboro ngudi tuwuhing ati.
wahai qolbu yang senantiasa terbolak-balikkan angan.
Lenturmu sungguh membingungkan, padahal
qudratmu adalah mengingat sang abadi.
wahai fuat......
kearifanmu terenggut panjangnya fikiran.
namun kini kau terpenjara keinginan.
wahai luthfiyah......
lembutmu tlah menjelma di diri ini begitu buas,
bak binatang jalang. padahal
qudratmu adalah kelembutan, namun kini menjelma arogan.
wahai sirr yang sangat rahasia.
terbuka sebagai aib diri yang dholim serta mendholimi.
padahal qudratmu itu rahasianya rahasi.
hijabmu terbuka oleh nafsu angkara ke akuan.
wahai ruhulloh atau Ahmad .....
qodratmu adalah suci, namun qodratmu ternodai oleh jiwa yang menuhankan diri.
oh.... sungguh lacut diri ini.
Robbaniyah menjadi pengakuan.
syatoniyah menjadi iblis jahannam.
ammamiyah menjadi pemalas berketuhanan
sabuiyahku menjadi hewan buas yang beringas.
oh sungguh hina diri ini...
amarahku menjadi koar yang menyakitkan,
sufiyahku menjadi ambisi menang sendiri
Aluwamahku menjadi tong sampah barang harang
mutmainnahku tinggal nama.
yang ada hanya tak peka dan tak peduli