WAKTU

Minggu, 28 Juli 2024

Materi kepenulisan riset

Kepenulisan Riset

Materi kepenulisan riset adalah kumpulan teknik dan pengetahuan yang penting untuk menulis dokumen riset yang efektif dan kredibel. Berikut adalah beberapa poin utama yang sering dibahas dalam materi kepenulisan riset:


1. Pendahuluan

   - Latar Belakang Masalah: Penjelasan tentang konteks dan pentingnya topik riset.

   - Rumusan Masalah: Pertanyaan riset yang ingin dijawab atau masalah yang ingin dipecahkan.

   - Tujuan Riset: Apa yang ingin dicapai melalui penelitian ini.

   - Signifikansi Riset: Mengapa riset ini penting dan apa kontribusinya terhadap bidang ilmu terkait.


2. Tinjauan Pustaka

   - Literatur Terkait: Ulasan tentang penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik riset.

   - Kerangka Teoritis: Teori-teori yang mendasari penelitian dan bagaimana teori tersebut digunakan dalam riset.

   - Gap Penelitian: Identifikasi kekurangan atau area yang belum dieksplorasi dalam penelitian sebelumnya.


 3. Metodologi

   - Desain Penelitian: Jenis penelitian yang digunakan (kuantitatif, kualitatif, campuran, dll.).

   - Metode Pengumpulan Data: Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data (survei, wawancara, observasi, eksperimen, dll.).

   - Instrumen Penelitian: Alat atau kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data.

   - Analisis Data: Teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan.


4. Hasil dan Pembahasan

   - Hasil Penelitian: Penyajian data yang telah dianalisis, sering kali dalam bentuk tabel, grafik, atau deskripsi naratif.

   - Pembahasan: Interpretasi hasil, bagaimana hasil tersebut menjawab pertanyaan riset, serta hubungan dengan penelitian sebelumnya.

5. Kesimpulan dan Saran

   - Kesimpulan: Ringkasan dari temuan utama riset dan implikasinya.

   - Saran: Rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut atau penerapan praktis dari temuan riset.

 6. Daftar Pustaka

   - Referensi: Daftar sumber-sumber yang dikutip dalam penelitian, mengikuti format sitasi yang sesuai (APA, MLA, Chicago, dll.).

7. Lampiran

   - Data Tambahan: Materi tambahan seperti kuesioner, data mentah, atau informasi lain yang relevan dengan penelitian.

Tips Tambahan:

- Kepatuhan Terhadap Format: Pastikan mengikuti panduan format yang ditetapkan oleh institusi atau jurnal tempat Anda mengirimkan riset.

- Revisi dan Proofreading: Periksa kembali tulisan Anda untuk kesalahan tata bahasa, ejaan, dan kejelasan argumen.

- Plagiarisme: Hindari plagiarisme dengan selalu memberikan kredit yang tepat kepada sumber informasi yang Anda gunakan.

Materi ini bisa bervariasi tergantung pada jenis riset dan disiplin ilmu, tetapi komponen-komponen ini umumnya diperlukan untuk menghasilkan laporan riset yang komprehensif dan berkualitas.

Kamis, 25 Juli 2024

Teks Hasil Observasi


Ahmad Febriansyah 

Teks Hasil Observasi: Memahami Dunia Sekitarmu

Penjelasan Singkat:

  • Teks hasil observasi adalah sebuah laporan yang dibuat berdasarkan pengamatan langsung terhadap suatu objek atau peristiwa.
  • Struktur teks ini terdiri dari pernyataan umum, deskripsi bagian, dan kesimpulan.
  • Ciri-ciri teks hasil observasi adalah objektif, faktual, jelas, dan sistematis.
  • Tujuan pembuatan teks ini adalah untuk melatih kemampuan mengamati, berpikir kritis, dan menulis.

Apa itu Teks Hasil Observasi?

Teks hasil observasi adalah jenis teks yang menyajikan informasi berdasarkan pengamatan langsung terhadap suatu objek, fenomena, atau peristiwa. Informasi yang disajikan bersifat faktual, objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Struktur Teks Hasil Observasi

Secara umum, teks hasil observasi memiliki tiga bagian utama:

  1. Pernyataan Umum/Klasifikasi

  • Menjelaskan secara umum mengenai objek yang diamati.

  • Memberikan klasifikasi atau penggolongan objek tersebut.

  • Contoh: "Burung merupakan salah satu jenis hewan vertebrata yang memiliki sayap dan bulu."

  1. Deskripsi Bagian

  • Menjelaskan secara detail bagian-bagian atau ciri-ciri khusus dari objek yang diamati.

  • Menggunakan bahasa yang lugas dan objektif.

  • Contoh: "Burung memiliki paruh yang bervariasi bentuknya sesuai dengan jenis makanannya. Ada yang berparuh panjang dan runcing untuk menghisap nektar, ada yang berparuh tebal dan kuat untuk memecahkan biji."

  1. Kesimpulan/Deskripsi Manfaat

  • Menyimpulkan hasil pengamatan secara keseluruhan.

  • Menjelaskan manfaat atau kegunaan dari objek yang diamati.

  • Contoh: "Burung memiliki peran penting dalam ekosistem. Burung pemakan serangga membantu mengendalikan populasi serangga, sedangkan burung pemakan buah membantu menyebarkan biji."

Ciri-Ciri Teks Hasil Observasi

  • Objektif: Berdasarkan fakta yang dapat diamati, bukan opini pribadi.

  • Faktual: Informasi yang disajikan dapat dibuktikan kebenarannya.

  • Jelas dan ringkas: Bahasa yang digunakan mudah dipahami.

  • Sistematis: Informasi disusun secara logis dan teratur.

  • Menggunakan kata kerja aktif: Menunjukkan tindakan pengamatan yang dilakukan.

  • Tidak menggunakan kata-kata yang bersifat subjektif: Seperti "mungkin", "sepertinya", atau "agak".

Contoh Teks Hasil Observasi

Judul: Pengamatan Terhadap Tanaman Bunga Mawar

Pernyataan Umum: Bunga mawar merupakan salah satu jenis tanaman hias yang populer. Tanaman ini memiliki berbagai macam warna dan bentuk bunga.

Deskripsi Bagian: Bunga mawar memiliki batang yang berkayu dan berduri. Daunnya berbentuk oval dengan tepi bergerigi. Bunga mawar terdiri dari kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau, sedangkan mahkota bunga memiliki warna yang beraneka ragam seperti merah, pink, putih, dan kuning.

Kesimpulan: Bunga mawar tidak hanya indah dipandang, tetapi juga memiliki aroma yang harum. Tanaman ini sering dijadikan hiasan taman atau dijadikan bahan dasar untuk membuat minyak wangi.

Tujuan Pembelajaran Teks Hasil Observasi

  • Mengembangkan kemampuan mengamati: Melatih siswa untuk mengamati objek secara cermat dan teliti.

  • Meningkatkan kemampuan berpikir kritis: Membantu siswa menganalisis dan menginterpretasi hasil pengamatan.

  • Menuliskan laporan secara efektif: Melatih siswa menyampaikan informasi secara jelas, ringkas, dan sistematis.

Ayo Berlatih!

Untuk lebih memahami materi ini, cobalah lakukan pengamatan terhadap suatu objek di sekitarmu, lalu tuliskan laporan hasil observasimu. Misalnya, kamu bisa mengamati hewan peliharaan, tanaman di kebun, atau benda di sekitar rumah.

Tips Membuat Teks Hasil Observasi yang Baik

  • Pilih objek yang menarik: Pilih objek yang mudah diamati dan memiliki ciri-ciri yang khas.

  • Buat catatan selama pengamatan: Catat semua detail yang kamu amati.

  • Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

  • Periksa kembali tulisanmu sebelum dikumpulkan.

Materi Tambahan

Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang teks hasil observasi, kamu bisa mencari sumber-sumber lain seperti buku pelajaran, artikel ilmiah, atau video tutorial di internet.

Apakah kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagian tertentu dari teks hasil observasi? Misalnya, kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara membuat pernyataan umum yang baik, atau cara menulis deskripsi bagian yang menarik.

Semoga penjelasan ini bermanfaat ya! Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang belum jelas.

Peta Konsep Teks Hasil Observasi

Topik Utama: Teks Hasil Observasi

Cabang Utama:

  • Pengertian:
    • Laporan tertulis berdasarkan pengamatan langsung.
    • Menyajikan fakta objektif.
    • Tidak beropini.
  • Struktur:
    • Pernyataan umum/klasifikasi.
    • Deskripsi bagian.
    • Kesimpulan/deskripsi manfaat.
  • Ciri-ciri:
    • Objektif.
    • Faktual.
    • Jelas dan ringkas.
    • Sistematis.
    • Menggunakan kata kerja aktif.
  • Tujuan:
    • Mengembangkan kemampuan mengamati.
    • Meningkatkan berpikir kritis.
    • Menulis laporan efektif.
  • Contoh Objek Observasi:
    • Makhluk hidup (tumbuhan, hewan).
    • Benda mati (batu, alat).
    • Peristiwa alam (hujan, gempa).
    • Kegiatan manusia.
  • Langkah-langkah Membuat:
    • Tentukan objek.
    • Amati secara cermat.
    • Catat hasil pengamatan.
    • Susun dalam struktur teks.
  • Contoh Kalimat:
    • Pernyataan umum: "Bunga mawar adalah tanaman berbunga indah."
    • Deskripsi bagian: "Bunganya memiliki kelopak yang lembut dan berwarna-warni."
    • Kesimpulan: "Bunga mawar sering digunakan sebagai hiasan."

Cabang Tambahan:

  • Bahasa yang Digunakan:
    • Sederhana.
    • Jelas.
    • Tidak berbelit-belit.
  • Kata Kunci:
    • Observasi, fakta, objektif, deskripsi, kesimpulan


Minggu, 20 Maret 2022

Suluk Racau

 Juragan alam kang welas asih.

Kang tansah paring tanpo pamrih.

Setiyo Tuhu ing kawulane Tan pernah gawe gelane.

Isun nenuwun Kanti peparing doyo panjenengan.

Mugi tansah paringan Rahayu memayu wilujeng Widodo nur ing sambikolo.

Seger kewarasan lahir dugi ing bathin.

Tuwuh rejeki bebungah weruh dedalan kang Padang ajal fikiran 

Dadio benering ati kanthi bening.

Ugi jejeg e tindak Utomo kang ksatriyo.

Aamiin yaa robbalngalamiin.

sastro lingsir wengi

// Sastro lingsir wengi mugi ndadosaken pituduh kawulo kang tansah owah gingsir.

ing tengah wengi naliko tan biso nendro.

syahwating akal ngumboro ngudi tuwuhing ati.

wahai qolbu yang senantiasa terbolak-balikkan angan.

Lenturmu sungguh membingungkan, padahal

qudratmu adalah mengingat sang abadi.

wahai fuat......

kearifanmu terenggut panjangnya fikiran.

namun kini kau terpenjara keinginan.

wahai luthfiyah......

lembutmu tlah menjelma di diri ini begitu buas, 

bak binatang jalang. padahal 

qudratmu adalah kelembutan, namun kini menjelma arogan.

wahai sirr yang sangat rahasia.

terbuka sebagai aib diri yang dholim serta mendholimi.

padahal qudratmu itu rahasianya rahasi.

hijabmu terbuka oleh nafsu angkara ke akuan.

wahai ruhulloh atau Ahmad .....

qodratmu adalah suci, namun qodratmu ternodai oleh jiwa yang menuhankan diri.

oh.... sungguh lacut diri ini.

Robbaniyah menjadi pengakuan.

syatoniyah menjadi iblis jahannam.

ammamiyah menjadi pemalas berketuhanan

sabuiyahku menjadi hewan buas yang beringas.

oh sungguh hina diri ini...

amarahku menjadi koar yang menyakitkan,

sufiyahku menjadi ambisi menang sendiri

Aluwamahku menjadi tong sampah barang harang

mutmainnahku tinggal nama.

yang ada hanya tak peka dan tak peduli


Kamis, 03 September 2020

kata cinta

 cinta, satu kata yang mudah terucap tanpa terkecap

terlontar begitu saja tanpa makna,

itulah cinta jika terlontar pada bibir remaja,

cinta mereka hanya sedalam kulit, sebatas paras yang elok

bibir manis ditaburi gincu yang merona.

mereka selalu membara saat berujar cinta, 

menggebu-gebu dan berapi-api tapi tak merasuk kehati.

kata dan diksi yang terucap bukan dari hati, tapi dari mata dan analogi

hanya nafsu birahi yang terbungkus elok oleh kata yang bernama cinta.

cinta bukan sekedar mengasihi atau memiliki,...

cinta juga bukan sekedar memberi atau mendampingi,...

tapi cinta tk terdefinisi, karena cinta bahasa hati,

maka saat kau melihat orang yang kau cintai sekujur tubuhmu menjadi matamu

dan saat kau mengenangnya sekujur tubuhmu menjadi hatimu.

itulah cinta yang hadirnya menghadirkan tawa dan bahagia,

kepergiannya meninggalkan candu berisikan rindu dan pilu.

terima kasih cinta untuk sejuta asa dan rasa.

kau mengajari tawa, tangis dan bahagia dalam naskah tuhan yang bernama Kata cinta.


Senin, 13 Februari 2017

analisis teks lagu Andaikan kau datang kembali

*ANDAIKAN KAU DATANG KEMBALI*

Sekilas jika di lihat dari judul maka akan terlintas dalam benak kita adalah sebuah lagu percintaan. Bukanlah lagu cengeng percintaan, melainkan lagu hikmah penuh makna antara hamba dengan Sang Pencipta (kawulo kelawan Gustine)."Andaikan Kau Datang Kembali" selepas makna yang terkandung dari lagu ini, atau unsur-unsur pembentuk baik ekstrinsik dan intrinsik, peneliti mencoba mengkaji secara radikal, dengan mengadopsi teori kematian pengarang. “Saat penulis atau pengarang membuat karya sastra, berupa tulisan atau ucapan dan di sampaikan ke khalayak umum maka penulis telah mati. Kata mati memiliki arti bahwa penulis tidak bertanggung jawab atas makna yang muncul atau arti yang timbul dari penafsiran para khalayak atau pembaca”. Teori kematian pengarang Roland Barthes pada 1967 perancis, Dalam "The Death of the Author", Barthes mengemukakan, pengarang seharusnya lesap ke dalam teks untuk kemudian menghilang. Jadi, ketika pembaca datang untuk memaknai teks, ia tak lagi menemukan jejak pengarang. Teks yang lahir menghalangi jarak pandang pembaca ke pengarang.
Pembaca punya kebebasan besar menafsir teks. Mereka berhak memaknai apa pun tanpa harus dibayang-bayangi sosok pengarang. Konsekuensi kematian pengarang adalah kelahiran pembaca.

*"ANDAIKAN KAU DATANG KEMBALI..."*
*Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenangkan
setelah Aku jauh berjalan
dan Kau kutinggalkan*  (1)
*1. Saat manusia sudah meninggalkan DUNIA*
*Betapa hatiKu bersedih
Mengenang kasih dan sayang-MU*. (2)
*2 saat manusia itu lahir, Allah selalu menyayangi manusia tanpa mempedulikan balas jasa. Kenangan hamba dengan pencipta didalam fase kesadaran hati.
Allah SWT bersifat Arrohman dan Arrohim*
*Setulus pesan-MU kepadaKu
Engkau kan menunggu* (3)
*3 Saat manusia hendak diciptakan, manusia mempunyai janji dengan Sang Pencipta. Seperti terserat dalam kitab suci Quran tidak akan kuciptakan jin dan manusia selain hanya untuk menyembahku. Sampai pada batas yang telah ditentukan Allah akan menunggu dan menagih janji manusia kelak di Padang Mahsyar *
*Andaikan Kau* (4) *datang kembali*
Jawaban apa yang kan kuberi*(5)
 *4 Didalam kubur manusia akan di tanya oleh Malaikat Mungkar dan Nakir dan dalam keadaan itu manusia yang lalai dalam hidupnya, atau orang yang tidak dapat memanfaatkan waktu hidupnya, ia akan meminta agar supaya dapat di beri kehidupan dunia agar bisa berbuat kebaikan.*
 *5 Saat di Hisab tentang shalat Kita, saat ditanya tentang zakat, puasa, dan saat ditanya siapa saudara kita?*
*Adakah cara yang Kau temui
Untuk kita kembali lagi* (6)
 *6  Semua sudah terlambat nasi telah menjadi bubur, apa yang kita tanam selama kita hidup di dunia maka kita akan menuanya di dunia dan akhirat. Jangan sampai ada penyesalan. Dalam hidup kita, karena Tuhan telah memberimu semuanya, membekalimu dengan Ilmu berupa Akal dan Hati.* .
 Mumpung masih ada kemampuan dan kesempatan, Dirikan shalat berjamaah,  singkirkan perbedaan karena semua yang ada di dunia ini merupakan wujud dari Ketuhanan.dan ramaikanlah  masjid / mushollah.
*Bersinarlah bulan purnama* (7)
*7 bulan purnama bisa diartikan sebagi pelita dalam kegelapan yakni ILMU,
Seindah serta tulus cinta-NYA*
*Bersinarlah terus sampai nanti* (8)
 *8  ISTIQAMAH sampai waktu yang ditentukan, sampai kita di pinang oleh Izroil.*     
Lagu ini... "ku akhiri"*

*8 saatnya aku melebur muksa seperti Api dan Panas, menyatu dengan Allah

Rabu, 07 Desember 2016

buku GURU Kurikulum 2013 FIQIH kelas VII

BAB 1
“Sucikanlah lahir dan  batinmu, gapailah cinta Tuhan-Mu”
(KETENTUAN TAHARAH)


A.   Kompetensi Inti (KI)
1.    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3.    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B.  Kompetensi Dasar (KD)  
































C. Indikator Pencapaian Kompetensi dan Tujuan Pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi
Tujuan Pembelajaran
1)        Menyebutkan pengertian Taharah dan dalilnya
2)        Menyebutkan pengertian najis
3)        Menyebutkan macam-macam najis dan contohnya
4)        Menjelaskan ketentuan bersuci dari najis
5)        Menyebutkan pengertian hadats
6)        Menyebutkan macam-macam hadas dan contohnya
7)        Menjelaskan ketentuan bersuci dari hadas kecil dan hadas besar
8)        Mempraktikkan bersuci dari hadas dan najis
Melalui pendekatan saintifik dengan metode kooperatif siswa dapat:
1)   Merumuskan arti taharah dan  dalilnya
2)   Menyebutkan macam-macam najis
3)   Membedakan tata cara bersuci dari najis
4)   Merumuskan pengertian hadas dan dalilnya
5)   Membedakan macam-macam hadas
6)   Menjelaskan tata cara bersuci dari hadas
7)   Memperagakan tata cara bersuci dari najis dan hadas


D. Materi Pokok
1.         Thaharah berasal dari kata bahasa Arab yang berarti bersih atau bersuci. Sedangkan menurut istilah ialah suatu kegiatan bersuci dari najis dan hadas sehingga seseorang diperbolehkan untuk beribadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.
2.         Dalil-dalil yang menganjurkan supaya kita untuk bersuci antara lain “Dan pakaianmu bersihkanlah dan tinggalkanlah perbuatan dosa” (Q.S. Al-Muddatsir : 4-5) dan “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (Q.S. Al-Baqarah : 222) “Kebersihan itu sebagian dari iman” (H.R Muslim dan Abu Said Al-Khudri)
3.         Najis berasal dari bahasa Arab yang artinya kotor, sedangkan menurut istilah adalah suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.
4.         Kata hadas berasal dari bahasa Arab yang artinya suatu peristiwa, atau tidak suci atau kotoran. Sedangkan dalam istilah adalah keadaan tidak suci bagi seseorang sehingga menjadikannya tidak sah dalam melakukan ibadah
5.         Macam-Macam Najis dan Tata Cara Thaharahnya: najis mukhaffafah, najis mutawasitah (najis hukmiyah dan najis ‘ainiyah), dan najis mughalazah.
6.         Macam-Macam Hadas, penyebabnya, dan Cara Bersuci dari Hadas:hadats besar dan hadats kecil
7.         Alat-alat yang dipergunakan dalam bersuci terdiri dari dua macam yaitu air dan bukan air seperti batu. Ditinjau dari segi hukumnya, air terbagi menjadi empat macam: Air Mutlak atau Thair Muthahir (suci mensucikan), Air Makruh yaitu air musyammas, Air musta’mal atau Thair Gairu Muthahir (Suci Tidak Menyucikan), dan Air Mutanajjis atau Air Bernajis
8.         Istinja’ menurut bahasa terlepas atau selamat. Sedangkan istinja’ menurut istilah adalah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil. Beristinja dengan air, dan apabila tidak ada air, maka boleh dengan benda padat seperti batu, daun, kayu, kertas, dan sebagainya
9.         Adab Buang Air : Mendahulukan kaki kiri pada waktu masuk WC, Pada waktu masuk dan keluar WC membaca doa, mendahulukan kaki kanan waktu keluar WC, istinja hendaknya menggunakan tangan kiri, dan sebagainya
10.     Hal-Hal Yang dilarang Sewaktu Buang Air: bercakap-cakap sewaktu buang air kecuali terpaksa, menghadap Kiblat atau membelakanginya, membaca ayat Al-Quran, serta tidak buang air di tempat terbuka, di air yang tenang, di lubang-lubang, di tempat yang mengganggu orang lain, dan sebagainya
11.     Tata cara berwudhu sebagai berikut niat, tasmiyah (membaca Basmallah), membasuh kedua telapak tangan, madmadhah (berkumur-kumur), Istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung dengan menghirupnya) dan istinsyar (mengeluarkan air dari hidung), membasuh wajah, membasuh kedua tangan sampai ke siku, mengusap kepala seluruhnya termasuk telinga, at-Tartib, al Muwaalaat (berkesinambungan dalam berwudhu sampai selesai tidak terhenti atau terputus), dan membaca doa sesudah berwudhu
12.     Tata cara mandi Wajib sebagai berikut: mengucapkan bismillah, dan berniat untuk menghilangkan hadast besar, dimulai dengan membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan tangan, membersihkan kemaluannya, dan kotoran yang ada di sekitarnya, setelah itu berwudlu ‘sebagaimana cara berwudlu’ untuk shalat, kemudian mengguyurkan air di mulai dari pundak kanan terus ke kepala dan seluruh tubuh dan menyilang-nyilangkan air dengan jari tangan ke sela-sela rambut kepala dan rambut jenggot dan kumis serta rambut mana saja di tubuh kita sehingga air itu rata mengenai seluruh tubuh, dan seterusnya
13.     Tatat cara bertayamum adalah Membaca basamalah dan berniat, menepuk kedua telapak tangan ke permukaan tanah, meniup kedua telapak tangan, lalu mengusap wajah dan kedua tangan hingga pergelangan, tertib dalam tayammum, dan al-muwalaah
14.     Tata cara beristinja: membasuh qubul, dubur dengan  air sampai bersih, membasuh dan membersihkan tempat keluar kotoran air besar atau air kecil dengan batu atau dengan benda kasat lainnya sampai bersih sekurang-kurangnya tiga kali, najis yang jatuh di atas benda yang padat, cukup dengan membuangnya dan benda yang berada di sekitarnya. Adapun benda yang terdapat bekas minum anjing, harus dicuci sebanyak tujuh kali dan salah satunya dengan debu






E. Proses Pembelajaran

1.  Kegiatan Pendahuluan
1)      Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama.
2)      Guru memeriksa kebersihan kelas
3)      Guru memeriksa kehadiran siswa, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4)      Guru memotivasi peserta didik dengan kegiatan yang ringan seperti cerita motivasi, senam otak atau bersalawat
5)      Guru memberikan informasi tentang tujuan dan manfaat mempelajari seputar ketentuan  thaharah.
6)      Guru  dapat  memakai  beberapa  alternatif  media/alat  peraga/alat  bantu,  dapat berupa tulisan manual di papan tulis, kertas karton (tulisan yang besar dan mudah dilihat/dibaca), atau dapat juga menggunakan multimedia berbasis ICT atau media lainnya.
7)      Guru menggunakan metode kooperatif, antara lain  diskusi dalam bentuk the educational-diagnosis meeting. Artinya, peserta didik berbincang mengenai pelajaran di kelas dengan maksud saling mengoreksi pemahaman mereka atas pelajaran/materi yang diterimanya agar masing-masing memperoleh pemahaman yang benar yang dikolaborasi dengan metode demontrasi.


2. Kegiatan Inti

1)        Guru meminta peserta didik untuk mengamati ilustrasi (kolom mengamati ilustrasi), yang terdiri terdiri 3 gambar.
2)        Peserta didik mengemukakan isi gambar tersebut dengan bimbingan guru
3)        Peserta didik mengemukakan pertanyaan terkait ilustrasi yang diamati
4)        Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang isi ilustrasi/gambar tersebut. Yaitu Gambar 1 tentang seorang mandi, gambar 2 tentang seseorang bertayamum, gambar 3 tentang seseorang berwudhu
5)           Peserta didik mencari informasi terkait materi ketentuan thaharah melalui bacaan dalam buku siswa ataupun sumber lainnya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan yang dikemukakan sebelumnya
6)           Peserta didik dibagi  menjadi  4-5 siswa per kelompok, mendiskusikan hal-hal berikut dengan saling menghargai pendapat teman
No.
Masalah
Hasil Diskusi
1.
Mengapa kita perlu memahami pengertian taharah?

2.
Mengapa kita perlu memahami pengertian najis dan hadas?


3.
Mengapa perlu mengetahui macam-macam najis dan tata cara bersucinya?


4.
Mengapa perlu mengetahui macam-macam hadas dan cara bersucinya?


5.
Mengapa perlu mengetahui alat-alat bersuci dan macam-macam air?








7)          Peserta didik secara bergantian menyampaikan hasil diskusi, sedangkan kelompok lainnya memperhatikan/menyimak dan memberikan tanggapan
8)           Searah jarum jam tiap kelompok bergeser menilai hasil kelompok lain dari segi ketepatan jawaban, banyaknya/ kelengkapan contoh, dan kejujuran pendapat/ tidak mencontek!
9)           Guru meminta setiap kelompok memberikan penghargaan pada kelompok yang paling baik hasilnya.
10)      Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan yang dikemukakan peserta didik tentang materi tersebut.
11)      Guru menyampaikan gambaran teknis tentang tata cara bersuci dari najis, tata cara wudhu, tata cara mandi, tata cara tayamum, dan tata cara istinja.
12)      Peserta didik secara bergantian mempraktikkan tata cara bersuci najis dan hadas sesuai dengan ketentuan dalam syari’at sedangkan peserta didik yang lainnya memperhatikan.
13)      Guru membimbing peserta didik untuk membaca kisah/cerita tentang adzab bagi yang sampai bersih ketika bersuci dalam “kolom motivasi”.
14)      Peserta didik mengemukakan pendapatnya tentang hikmah dari kisah/cerita tersebut
15)      Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap kisah tersebut.
16)      Guru meminta peserta didik mempraktekkan cara bewudhu dengan benar
17)      Guru bersama-sama dengan  peserta didik menyimpulkan intisari dari pelajaran tersebut sesuai kolom rangkuman  dalam buku teks siswa.
18)      Peserta didik melakssanakan uji kompetensi atas bimbingan guru
3. Kegiatan Penutup
1)      Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2)      Guru memberi apresiasi terhadap hasil kerja siswa
3)      Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan menyampaikan tugas tidak terstruktur.
4)      Sebelum berdoa, guru mengingatkan peserta didik untuk benar-benar menjaga kebersihan dalam kehsebagai implementasi dari ketendtuan thaharah dalam kehidupan sehari-hari
5)      Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa


F. Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan sebagai berikut:
1.  Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi:





No.


Nama siswa
Aspek yang dinilai


Skor
Maks.



Nilai


Ketuntasan

Tindak
Lanjut
1
2
3
T
TT
R
P






















Aspek dan rubrik penilaian.
1.  Kejelasan dan kedalaman informasi.
a.      Jika kelompok tersebut dapat memberikan kejelasan dan kedalaman informasi lengkap dan sempurna, skor 30.
b.     Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi lengkap dan  kurang sempurna, skor 20.
c.      Jika kelompok tersebut dapat memberikan penjelasan dan kedalaman informasi kurang lengkap, skor 10.
2. Keaktifan dalam diskusi.
a.       Jika kelompok tersebut berperan sangat aktif dalam diskusi skor 30.
b.      Jika kelompok tersebut berperan aktif dalam diskusi skor 20.
c.       Jika kelompok tersebut kurang aktif dalam diskusi skor 10.
3.  Kejelasan dan kerapian presentasi.
a.       Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan rapi, skor 40.
b.      Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi, skor 30. c. Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan kurang rapi, skor 20.
c.       Jika kelompok tersebut dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan  tidak rapi, skor 10.

2. Penilaian Mempratekkan Tatacara Bersuci.
Contoh format penilaian unjuk kerja: Praktik Wudhu dan tayamum



No

Nama siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah
Score


Nilai

Ketuntasan
Tindak
Lanjut

1

2

3

4

T

TT

R

P
1.











2.











3.











4.











5.











Dst.











Aspek yang dinilai:
1. Niat wudhu  dan  tayamum                                     Skor 30.
a.     Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tartil, skor 30.
b.     Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat dengan lancar dan tidak tartil, skor 20.
c.     Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan niat tidak lancar, skor 10.
2. Gerakan wudhu dan  tayamum                                       Skor 20
a.       Jika peserta didik dapat melakukan gerakan dengan sempurna, skor 20.
b.      Jika peserta didik dapat melakukan gerakan kurang sempurna, skor 10.
3. Doa sesudah wudhu dan  tayamum                               skor 30
a.       Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan doa sesudah dengan lancar dan tartil, skor 30.
b.      Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan doa sesudah dengan lancar dan tidak tartil, skor 20.
c.       Jika peserta didik bisa melafalkan bacaan doa sesudah tidak lancar, skor 10.
4. Tertib wudhu dan  tayamum                                         Skor 30
a.       Jika peserta didik melaksanakan praktik dengan tertib, skor 20.
b.      Jika peserta didik melaksanakan praktik tidak tertib, skor 10.

3. Penilaian pengamatan.
Perintah: Berikanlah ceklis pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi kalian!

No
Pernyataan
Ya
Tidak
1
Saya menggosok gigi minimal 3 kali sehari


2
Saya mencuci kaki, tangan dan muka setiap habis main di luar rumah


3
Saya mencuci tangan setiap hendak makan


4
Saya bisa berwudhu dengan baik dan benar


5
Saya bisa membedakan rukun wudhu dengan sunnah wudhu


6
Saya paham tentang pembagian najis beserta tatacara menyucikannya


7
Saya paham tentang pembagian hadats beserta tatacara menyucikannya


8
Saya paham tatacara mandi yang benar


9
Saya paham tentang tatacara tayamun yang benar


10
Saya sudah pernah bertayamun



     skor penilaiannya:
      Ya : skor 5. Tidak:  skor 0.
          Nilai = Jumlah nilai skor yang diperoleh x 100
Jumlah skor maksimal
4. Penilaian Kognitif 1


No
Peristiwa / Kejadian
Jenis Hadats
Cara Bersuci
1
Tidur berat


2
Tidur ringan


3
Buang angina


4
Jima’


5
Haid


7
Bersentuhan yang bukan muhrimnya


8
Menyentuh kemaluan


9
Nifas


10
Buang air kecil



Skor nilai:
a)         Apabila peserta didik bisa menyebutkan jenis hadasnya, lengkap dengan cara membersihkannya, skor 2.
b)        Apabila peserta peserta didik bisa menyebutkan satu contoh hadas, dan tidak dilengkapi dengan cara membersihkannya, skor 1.
Nilai  = Skor yang diperoleh  x  100
Skor maksimal

     5.  Penilaian kognitif 2

No
Pernyataan
Jenis Najis
Cara Bersuci
1
Terkena kotoran cicak


2
Terkena nanah


3
Terkena air kencing bayi laki-laki


4
Terkena air kencing bayi perempuan


5
Terkena air minuman keras


7
Terkena bangkai nyamuk


8
Terkena bangkai tikus


9
Terkena jilatan kucing


10
Terkena jiltan anjing




c)         a) A Apabila peserta didik bisa menyebutkan jenis hadasnya, lengkap dengan cara membersihkannya, skor 2.
d)        Apabila peserta peserta didik bisa menyebutkan satu contoh hadas, dan tidak dilengkapi dengan cara membersihkannya, skor 1.
Nilai = Skor yang diperoleh x 100
Skor maksimal

6. Pilihan Ganda

  1. Kebersihan adalah sebagian dari ….
a.       Iman
b.      Islam
c.       Taqwa
d.      Ihsan
  1. Menyucikan diri dari hadats dan najis ketika akan mengerjakan ibadah ….
a.         Tayamum
b.         Thaharah
c.         Wudhu
d.        Istinja’
  1. “Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang menyucikan diri”. Arti firman Allah ini tercantum dalam surat ….
a.       Al-Baqarah ayat 222
b.      An-Nahl ayat 5
c.       Al-Maidah ayat 6
d.      Al-Muddatsir ayat 4
  1. Air hangat akibat terkena sinar matahari….
a.         Mutlak
b.         Mutanajjis
c.         Musyammas
d.        Musta’mal
  1. Yang termasuk najis mughaladzah ialah ….
a.         Muntah
b.         Darah
c.         Air basi
d.        Anjingnya liar
  1. Suatu najis yang cara menyucikannya cukup dipercikan dengan air disebut najis ….
a.       Mugalazah
b.      Mutawassitoh
c.       Mukhaffafah
d.      Hukmiyah
  1. Air yang suci akan tetapi tidak dapat untuk menyucikan berikut adalah ….
a.       Mutanajis
b.      Makruh
c.       Thahir muthahir
d.      Thair ghairu muthahir
  1. Buang air di pinggir jalan umum hukumnya
a.         Sunah
b.         Haram
c.         Makruh
d.        Mubah
  1. Yang mewajibkan mandi wajib antara lain adalah ….
a.       Mimpi basah
b.      Tidur nyenyak
c.       Makan besar
d.      Buang air besar
  1. Darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan disebut ….
a.         Haid
b.         Wiladah
c.         Nifas
d.        Mani

Skor: Pilihan ganda= jumlah jawaban benar x 1 (maksimal 10 x1 = 10)

7. Uraian
1.      Jelaskan pengertian thaharah !
2.      Sebutkan macam najis beserta dengan contohnya!
3.      Jelaskan  tiga macam najis dan cara membersihkannya !
4.      Tulislah hal-hal apa sajakah yang menyebabkan seseorang berhadas besar ?
5.      Sebutkan adab-adab bung air!

Rubrik Penilaian:

No. Soal

Rubrik Penilaian

Skor




1

a. Jika peserta didik dapat menuliskan tentang pengertian thaharah lengkap dan sempurna, skor  10
b. Jika peserta didik dapat menuliskan tentang pengertian thaharah lengkap, skor  6
c. Jika peserta didik dapat menuliskan tentang pengertian thaharah tidak lengkap, skor 4
10



2

a. Jika peserta didik dapat menuliskan macam najis beserta dengan contohnya dengan benar, skor 10.
b. Jika peserta didik dapat menuliskan macam najis beserta dengan contohnya kurang benar, skor 5.
10




3

a. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga macam najis dan cara membersihkannya, skor 20
b. Jika peserta didik dapat menuliskan dua macam najis dan cara membersihkannya, skor 15
c. Jika peserta didik dapat menuliskan satu macam najis dan cara membersihkannya, skor 5
20




4

a. Jika peserta didik dapat menuliskan lima-enam macam penyebab hadas besar, skor 20
b. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga-empat macam penyebab hadas besar, skor 15
c. Jika peserta didik dapat menuliskan satu-dua macam penyebab hadas besar, skor 5
20




5

a. Jika peserta didik dapat menuliskan lima adab buang air lengkap, skor 20
b. Jika peserta didik dapat menuliskan tiga-empat adab buang air, skor 15.
c. Jika peserta didik dapat menuliskan satu-dua adab buang air, skor 5.
20


Jumlah skor

80


Nilai     :  Jumlah skor yang diperoleh (pilihan ganda dan uraian) x 100
90
8.  Tugas
Skor penilaian sebagai berikut.
a.  Jika  peserta  didik  dapat  mengumpulkan  tugasnya  tepat  pada  waktu  yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 100.
b.  Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya benar, nilai 90.
c.  Jika peserta didik dapat mengumpulkan tugasnya setelah waktu yang ditentukan dan perilaku yang diamati serta alasannya sedikit ada kekurangan, 80.

Nilai akhir yang diperoleh oleh peserta didik adalah sebagai berikut.
a. Jumlah skor nilai pada kolom praktik x 40%.
b. Jumlah nilai rata- rata dari kolom “Ayo berlatih” kolom 1, kolom 2, pilihan ganda/
uraian serta tugas x 30 %.
c. Jumlah nilai pada kolom diskusi dan kolom x 30 %.
Nilai akhir = rata-rata  nilai  a + nilai b + nilai c
                                                                                                3



Kunci jawaban:
1. Penilaian sikap dalam mengikuti diskusi :kebijaksanaan guru
2. Penilaian Mempratekkan Tatacara Bersuci : kebijaksanaan guru
3. Penilaian pengamatan. : kebijaksanaan guru
4. Penilaian kognitif 1: kebijaksanaan guru
5. Penilaian kognitif 2: kebijaksanaan guru
6. Kunci Jawaban Pilihan ganda
1.         A
2.         B
3.         A
4.         C
5.         D
6.         C
7.         D
8.         B
9.         A
10.     C

7. Kunci Jawaban Uraian

1.      Najis berasal dari bahasa Arab yang artinya kotor, sedangkan menurut istilah adalah suatu benda yang kotor yang mencegah sahnya mengerjakan suatu ibadah yang dituntut harus dalam keadaan suci.
2.      Najis mukhaffafah adalah najis yang ringan, seperti kencing bayi laki-laki yang belum berumur dua tahun dan belum,n apa pun, kecuali air susu ibu. Najis mutawasitah ada- lah najis pertengahan. Contoh najis jenis ini adalah darah, nanah, air seni, tinja, dan bangkai binatang. Najis mugh±la§ah adalah najis yang berat. Najis ini bersumber dari anjing dan babi.
3.      Berwudhu, dan apabila tidak ada air, maka dengan tayamum
4.      Berhubungan suami istri (setubuh), keluar mani, haid (menstruasi), melahirkan, nifas, dan meninggal dunia.
5.      Adab buang air, di antaranya adalah

-          Mendahulukan kaki kiri pada waktu masuk WC
-          Pada waktu masuk WC membaca doa
-          Mendahulukan kaki kanan waktu keluar WC
-          Pada waktu buang air hendaknya memakai alas kaki
-          Istinja hendaknya menggunakan tangan kiri

. Tugas (Kebijakan guru)

Saran:
Guru harus kreatif mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan mengikuti langkah-langkah yang ada di Bab 1 nomor 5 poin catatan.


G Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa makna dari wudu. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik  yang berhasil dalam pengayaan).

H. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi tentang Iman kepada Allah Swt. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat poins 5) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).

I. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Uji Kompetensi” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi langsung baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan.