WAKTU

Kamis, 02 Januari 2014

ilmu hadist



ILMU HADIS

1.      Pengertian Ilmu Hadis
Ulumul Hadis adalah sebuah disiplin ilmu yang berhubungan dengan hadis dan berbagai aspeknya. Pengertian tersebut didasarkan atas banyaknya ragam dan bahasa ilmu yang terpaut banyaknya hadis[1]. Ulama Mutakoddimin merumuskan ilmu hadis secara terminologis adalah
ﻋﻟﻡ ﻴﺒﺤﺙ ﻔﻴﻪ ﻋﻥ ﻜﻴﻔﻴﺔ ﺍﺘﺼﺎﻝﺍﻷﺤﺎﺩﻴﺙ ﺒﺎﻟﺭﺴﻭﻝ ﷲ ﺼﻟﻰ ﷲ ﻋﻟﻴﻪ ﻭﺴﻟﻡ ﻤﻥ ﺤﻴﺙ ﻤﻌﺭﻓﺔ ﺍﺤﻭﺍﻝ ﺭﻭﺍﺘﻬﺎ ﻀﺒﻁﺎ ﻭﻋﺩﻻ ﻭﻤﻥ ﺤﻴﺙ ﻜﻴﻓﻴﺔ ﺍﻟﺴﻨﺩ ﺇﺘﺼﺎﻝ ﻭﺍﻨﻗﻁﺎﻋﺎ
Artinya: “ilmu pengetahuan yang membicarakan cara-cara penyambungan hadis kepada Rosulullah SAW. Dari segi hal ihwal para perawinya, yang menyangkut kedabitan dan keadilannya dan dari segi bersambung dan terputusnya sanat, dan sebagainya. ”[2]
Pada perkembangan selanjutnya ulama Mutaakhirin membagi ilmu hadis menjadi dua yaitu
1.1  Ilmu Hadis Riwayah
Ilmu Hadis Riwayah ialah:
ﺍﻟﻌﻟﻡ ﺍﻟﺫﻰ ﻴﻘﻭﻡ ﻋﻟﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺼﻠﻰ ﷲ ﻋﻟﻴﻪ ﻭﺴﻟﻡ ﻤﻥ ﻗﻭﻝ ﺃﻭ ﻔﻌﻝ ﺃﻭ ﺘﻘﺭﻴﺭ ﺃﻭ ﺼﻔﺔ ﺨﻟﻘﻴﺔ ﺃﻭ ﺨﻟﻘﻴﺔ ﻨﻘﻼ ﺩﻘﻴﻘﺎ ﻤﺤﺭﺭﺍ

Artinya: “Ilmu pengetahuan yang mempelajari hadis-hads yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW., yang baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir, tabi’at, maupun tingkah lakunya.”

Ibnu Al-Akfani mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ilmu hadis riwayah ialah:
ﻋﻟﻡ ﻴﺸﺘﻤﻝ ﻋﻟﻰ ﻨﻘﻝ ﺍﻗﻭﺍﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺼﻟﻰ ﷲ ﻋﻟﻴﻪ ﻭﺴﻟﻡ ﻭﺃﻔﻌﺎﻟﻪ ﻭﺭﻭﺍﻴﺘﻬﺎ ﻭﻀﺒﻁﻬﺎ ﻭﺘﺤﺭﻴﺭﺃﻟﻔﺎﻅﻬﺎ
Artinya: “Ilmu pengetahuan yang mencakup perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad SAW., baik periwayatan, pemeliharaan, maupun penulisan atau pembukaan lafal-lafalnya.” [3]
Diantara ulama hadis ada juga yang memasukkan ke dalam lmu hadis riwayat segala sesuatu yang disandarkan kepada sahabat dan tabiin. Bertolak dari definisi di atas maka dapatlah dikatakan bahwa ilmu hadis riwayat adalah suatu ilmu yang membahas tentang segala sesuatu yang datang dari Nabi, baik dari segi perkataan, perbuatan, taqrir, maupun yang lain.[4]
Adapun faedah mempelajari ilmu hadis riwayah adalah untuk adalah untuk menghindari adanya penukilan yang salah sehingga tidak sesuai dengan sumbernya yang pertama, yaitu Nabi Muhammad SAW.[5]
1.2  ILMU HADIS DIRAYAH
Ilmu hadis dirayah biasa juga disebut Ilmu mustalah hadis, ilmu ushul al-hadis, ulum al-hadis, dan qawa’id at-tahdis.
ﻗﻭﺍﻨﻴﻥ ﺘﺤﺩ ﻴﺩﺭﻰ ﺒﻬﺎ ﺍﺤﻭﺍﻝ ﻤﺘﻥ ﻭﺴﻨﺩ ﻭﻜﻴﻔﻴﺔ ﺍﻟﺘﺤﻤﻝ ﻭﺍﻷﺩﺍﺀ ﻭﺍﻟﺼﻔﺎﺕ ﺍﻟﺭﺠﺎﻝ ﻭﻏﻴﺭ ﺫﺍﻟﻙ
Artinya: “ Kaidah-kaidah untuk mengetahui keadaan sanad dan matan, cara menerima dan meriwayatkan, sifat-sifat perawi, dan lain sebagainya”.
Hadis Dirayah adalah kumpulan dari kadah-kaidah dan masalah-masalah yang di dalamnya dapatdiketahui keadaan riwayat dan menyalin hadis sekaligus dengan sanadnya, baik dia seorang laki-laki ataupun perempuan dan yang diriwayatkan disandarkan kepada Nabi atau kepada selainnya baik terhadap sahabat ataupun tabi’in dan yang lain.[6] Dapat dikatakan bahwa yang menjadi obyek pembahasan ilmu hadis dirayah ialah keadaan matan, sanad, dan rawi hadis. Sedangkan tujuan mempelajari ilmu hadis durayah ialah untuk mengetahui dan menetapkan dapat diterima atau ditolaknya sebuah hadis. Dengan demikian, ilmu hadis dirayah sebagai “neraca“ yang harus dipergunakan untuk menghadapi ilmu hadis riwayat.[7]
Dengan melihat uraian ilmu hadis riwayah dan ilmu dirayah di atas, tergambar antara kaitan yang sangat erat, yang antara satu dan lainya tidak dapat dipisahkan. Karena setiap ada periwayatan hadis tentu ada kaidah-kaidah yang dipakai dan diperlukan, baik dalam penerimaannya maupun dalam penyampaiannya kepada pihak lain. Sejalan dengan perjalanan ilmu hadis riwayah, maka ilmu hadis dirayah pun terus berkembang menuju lesempurnaannya, sesuai dengan kebutuhan yang berkaitan langsung dengan perjalanan ilmu hadis riwayah. Oleh karena itu, tidak mungkin ilmu hadis riwayah berdiri sendiri tanpa ilmu hadis dirayah, begitu juga sebaliknya.[8]
2.      Cabang – Cabang Ilmu Hadis
 Setelah ilmu hadis menjadi ilmu yang berdiri dn setelah dikembangkan pembahasannya oleh para ulama, lahirlah cabang-cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang masalah-masalah tertentu. Cabang ilmu hadis yang pokok pembahsannya bertumpu pada sanad dan rawi. Di antara ilmu yang masuk ke dalam cabang ilmu ini ialah :[9]
a.        Ilmu Rijal Al-Hadis
ﻋﻟﻡ ﺭﺠﺎﻝ ﺍﻟﺤﺩﻴﺙ ﻋﻟﻡ ﻴﻌﺭﻑ ﺭﻭﺍﺓ ﺍﻟﺤﺩﻴﺙ ﻤﻥ ﺤﻴﺙ ﺍﻨﻬﻡ ﺭﻭﺍﺓ ﺍﻟﺤﺩﻴﺙ
Artinya: “Ilmu untuk mengetahui para perawi hadits dengan kapasitasnya sebagai perawi hadits”.
Ilmu ini sangat penting kedudukannya dalam lapangan ilmu hadis. Hal ini karena objek kajian hadis pada dasarnya terletak pada dua hal, yaitu matan dan sanad. Ilmu ini juga membahas tentang hal ihwal kehidupan para rawi dari golongan sahabat, tabiin, dan taiu at-tabiin.

b.      





[1] Suryadilaga Alfatih, Ulumul Hadis, hal:3
[2] H. Mudasir, Ilmu Hadis, hal:42
[3] Ibid, hal 41-42
[4]  Suryadilaga Alfatih, Ulumul Hadis, hal:3
[5]  H. Mudasir, Ilmu Hadis, hal:43
[6] Suryadilaga Alfatih, Ulumul Hadis, hal:4
[7] Ibid, hal:4-5
[8] H. Mudasir, Ilmu Hadis, hal:47
[9] Suryadilaga Alfatih, Ulumul Hadis, hal:7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar